DILI, 03 agustus 2023 (TATOLI)—Ketua Dewan Administrasi Otoritas Pelabuhan Timor-Leste (APORTIL), Feliciano da Costa Correia mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana sebesar $800.000 untuk proses perbaikan kedua kapal Berlian Ramelau dan Berlin Nakroma di Surabaya, Indonesia.
“Dana untuk perbaikan berjumlah $800.000 untuk kedua kapal Nakroma dan Ramelau. Kita akan mengatur agar Kapal Ramelau akan pertama dikirim ke Surabaya baru setelah itu Nakroma,” jelas Feliciano da Costa Correia pada Tatoli secara eksklusif, kamis ini.
Ia menjelaskan, selama ini Berlin Ramelu beroperasi Dili-Oe-cusse, tetapi saat ini diberhentikan untuk sementara karena sertifikat kapal sudah melewati batas waktu sesuai rekomendasi dari hasil inspeksi flag state atau Direktorat Nasional Perhubungan Laut (DNTM) pada februari 2023 ke APORTIL.
Dalam rekomendasi tersebut menyarankan agar Berlin Ramelau harus melakukan perbaikan/pengecekan untuk memperbarui sertifikat pelayaran untuk beroperasi kembali.
“Saat ini tim juri sedang mengevalusi dokumen sesuai Docking Repair list atau daftar perbaikan untuk memperbarui sertifikat Berlin Ramelau dimana sudah di proses pengadaan, perusahaan pemenang sudah kita dapatkan, dan dalam waktu dekat akan dikirimkan ke Surabaya,” katanya.
Kapal Berlin Ramelau adalah kapal yang diproduksi di China dan dibiayai bersama oleh Pemerintah Jerman, melalui Bank Pembangunan Jerman (KfW), yang sumbangannya sebesar 7,8 juta Euro dan Timor-Leste sebesar 7,1 juta Euro. Kapal itu tiba di Pelabuhan Dili pada 10 desember 2021.
Berlin Ramelau memiliki lebar 16 meter, panjang 67,3 meter, tinggi dek 4,8 meter, memiliki kapasitas hingga 300 hingga 350 penumpang, dan bisa menampung 15 mobil, kendaraan berkargo dan akan mencapai kecepatan maksimum sepuluh sampai 12 knot.
Sementara, Berlin Nakroma adalah feri penumpang dan kargo yang dimiliki dan dioperasikan oleh Pemerintah Timor-Leste sejak tahun 2007. Feri ini merupakan hadiah dari Republik Federal Jerman untuk Timor-Leste yang menghubungkan Dili, ibu kota Timor-Leste, Oecusse dan Pulau Atauro.
Feri yang disumbangkan itu dibangun di Surabaya, Indonesia, kapal dengan panjang 47,25 m (155,0 kaki), dan memiliki lebar 12 m (39 kaki). Kapal itu dapat membawa hingga 300 penumpang (20 di kelas satu, 149 di depan kelas dua, dan 131 di kelas dua di belakang), dan kargo hingga 110 ton bobot.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz