DILI, 01 agustus 2023 (TATOLI)—Kementerian Luar Negeri dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dari Indonesia hari ini melakukan peninjauan pada gedung laboratorium AIFAESA (Otoritas Inspeksi untuk Aktivitas Ekonomi, Kesehatan, Sanitasi, dan Makanan) Timor-Leste guna mengetahui alat laboratorium yang dibutuhkan sesusai kebutuhan.
Tim dari Indonesia terdiri dari enam orang dimana dua diantaranya perwakilan dari Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) Indonesia dan empat lainnya dari BPOM Indonesia telah tiba di Timor-Leste pada senin kemarin, 31 juli 2023.
“Kami dari Kemenlu mendampingi BPOM dalam rangka kunjungan lapangan untuk mengecek untuk mengenai laboratorium yang sudah berdiri di AIFAESA sejak 2011 ini,” jelas Noviyanti Nurmala, Diplomat Ahli Madya Direktorat Asia Tenggara Kementrian Luar Negeri Indonesia di kantor TradeInvest, selasa ini.
Berita terkait : AIFAESA : Hasil tes minyak Symphoni di BPOM kupang negatif
Ia menjelaskan Pemerintah Republik Indonesia sudah berencana untuk memberikan dukungan hibah. Jadi, kunjungan lapangan ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan laboratorium yang sudah ada terkait dengan bantuan alat-alat laboratorium.
Noviyanti Nurmala mengatakan kunjungan tersebut terkait dengan permintaan bantuan alat laboratorium pengujian pangan dari pihak AIFAESA yang ditindaklanjuti dan berharap pihak BPOM Indonesia dapat mengidentifikasi kesiapan sarana dan prasarana yang dimiliki.
“Dengan kunjungan lapangan ini diharapkan kita dapat mengidentifikasi alat-alat laboratorium yang sesuai dengan laboratorium AIFAESA,” katanya.
Sejak tahun 2018, BPOM telah menjalin hubungan bilateral dengan AIFAESA, I.P melalui kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) sebagai bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan pengawasan pangan. Dalam kerja sama tersebut, BPOM telah memberikan pelatihan dan pendampingan yang efektif bagi inspektur pangan.
BPOM juga berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai sistem manajemen laboratorium dan instrumen dengan AIFAESA, I.P. melalui benchmarking, pertukaran best practice, pendampingan, dan pelatihan dalam pengujian.
Sementara, Inspektor Jenderal AIFAESA, Ernesto Monteiro menjelaskan kedatangan tim dari Indonesia untuk menindaklanjuti kesepakatan yang sudah ditandatangani bersama BPOM pada 21 juni 2023 dengan tujuan untuk memberikan dukungan pada AIFAESA.
“Ada juga rencana dukungan alat laboratorium pada kita, tetapi sebelum itu mereka harus meninjau kembali kondisi gedung yang ada, dan jika kondisi tidak layak mungkin akan diminta untuk merehabilitasi atau apapun. Tetapi dukungan mereka akan terus berjalan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pihak BPOM siap untuk memberikan dukungan laboratorium berjalan berupa sebuah mobil untuk membantu proses inspeksi di lapangan dan menyediakan pelatihan kepada para inspektur di AIFAESA. Saat ini AIFAESA sendiri memiliki 126 staff aktif tetapi mereka yang bertugas dalam melakukan inspeksi hanya berjumlah 28 orang.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz