DILI, 24 juli 2023 (TATOLI)— Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) bermitra dengan lembaga penegakan hukum di Timor-Leste meningkatkan pelatihan untuk Keahlian Cybercrime dalam menangani kasus GBV (Kekerasan Berbasis Gender).
UNDP bekerja sama dengan Entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam melawan investigasi kejahatan dunia maya di Timor-Leste dengan menggelar pelatihan untuk Keahlian Cybercrime .
Pelatihan diberikan kepada aparat Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL), staf Kejaksaan Agung dan Aparat Kepolisian Ahli Investigasi dan Kriminal (PCIC). Pelatihan diberikan untuk pengembangan kapasitas khusus tentang gender dan investigasi kejahatan dunia maya, yang disampaikan oleh Universitas Kepolisian Nasional Korea (KNPU).
Pelatihan ini berlangsung di Institut Nasional Administrasi Publik (INAP) di Komoro, pada 24 hingga 28 Juli. Pelatihan tersebut diadakan sebagai bagian dari kegiatan Proyek Bersama PBB “Hamutuk ba Igualdade” (Bersama untuk Kesetaraan: Mencegah dan Menanggapi Kekerasan Berbasis Gender di Timor-Leste). Pelatihan tersebut didanai oleh Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA).
Program pelatihan komprehensif diminta oleh PNTL dan PCIC untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam investigasi kejahatan dunia maya. Pelatihan ini merupakan komponen penting dari proyek “Bersama untuk Kesetaraan” yang lebih luas, dan bertujuan untuk mencegah dan menanggapi kasus GBV di Timor-Leste.
Bekerja sama dengan KNPU, UNDP memastikan pengembangan pelatihan yang disesuaikan ini, dan akan berfungsi sebagai kursus pengantar investigasi kejahatan dunia maya. Dari tanggal 07 hingga 09 Agustus, akan ada pelatihan lanjutan yang diberikan oleh UN Women, UNDP dan IOM, dengan fokus pada gender, kejahatan seksual dan perdagangan manusia.
Dengan 30 peserta ditetapkan untuk menghadiri pelatihan, termasuk masing-masing 10 perwakilan dari PNTL, PCIC, dan Kantor Kejaksaan Agung (OPG). Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang luas kepada para peserta tentang metodologi investigasi kejahatan dunia maya, forensik digital, dan praktik terbaik dalam menangani bukti dunia maya.
Kehadiran Duta Besar Korea Selatan di TL, SHIN Mantaek, pada acara tersebut menggarisbawahi pentingnya inisiatif pelatihan tersebut dalam memperkuat hubungan antar negara dan melengkapi Timor-Leste dengan alat yang diperlukan untuk memerangi kejahatan dunia maya secara efektif.
Organisasi mendesak semua pihak terkait untuk mengambil peran aktif dalam meningkatkan kapasitas investigasi kejahatan dunia maya untuk negara yang lebih aman dan berdaya secara digital. UNDP menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung negara-negara dalam membangun ketahanan terhadap ancaman dunia maya dan mempromosikan kesetaraan gender.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz