DILI, 21 juni 2023 (TATOLI)—Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus turut memberikan ucapan belasungkawa pada keluarga besar Perdana Menteri, Taur Matan Ruak atas wafatnya Istri tercinta, Isabel da Costa Ferreira.
“Turut berduka cita untuk Perdana Menteri, Jenderal Taur Matan Ruak karena kehilangan sang istri tercinta, Mendiang Isabel da Costa Ferreira,” tulis pesan Paus Fransiskus.
Pesan tersebut dibacakan langsung oleh Duta Besar Tahta Suci Vatikan di Timor-Leste, Monsinyur Marco Sprizzi dalam perayaan misa requiem di Gereja Parokia Santa Imaculada da Conceição Balide, Dili.
Misa tersebut dipimpin oleh Uskup Agung, Dom Virgilio Kardinal do Carmo da Silva dan didampingi oleh lebih dari 30 pastor dan dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari masyarakat, LSM, organisasi nasional, internasional, kalangan swasta, institusi, pemuka agama dan lainnya.
Salah satu penduduk Quintal Bo’ot, Paula de Jesus mengatakan Ia dan keluarganya datang dan mengikuti serta berpatisipasi dalam perayaan misa tersebut untuk memberikan penghormatan terakhir pada mendiang Isabel Ferreira.
“Kami ingin mengikuti misa karena beliau adalah perempuan yang sangat baik dan pernah menjadi ibu negara bagi kita. Beliau juga merupakan Nasrani yang aktif di Gereja Balide,” katanya.
Istri Perdana Menteri, Isabel da Costa Ferreira wafat pada minggu (18/06/2023), pukul 20:48 WTL di kediamannya Metiaut, Dili. Mendiang Isabel meninggal dunia dengan usia 49 tahun. Mendiang Isabel wafat, karena menderita penyakit kanker usus stadium akhir.
Mendiang Isabel akan dimakamkan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Bekussi, Dili setelah mengikuti Misa Requiem di Gereja Paroki Nossa Senhora Imaculada da Conceição Balide pukul 15:00 WTL, 21 juni 2023.
Isabel da Costa Ferreira lahir di Same, kotamadya Manufahi pada 15 April 1974, Isabel da Costa Ferreira, yang berusia 49 tahun pada bulan april, adalah seorang pengacara, politikus, mantan wakil dan kandidat dalam Pemilihan Presiden tahun 2022.
Anak dari Mateus Ferreira dan dan Ana Flora de Jesus Ferreira, merupakan bungsu kedua dari 13 bersaudara. Ia belajar hukum di Indonesia dan mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk masalah hak asasi manusia, mengecam pelanggaran yang dilakukan selama pendudukan Indonesia. Mendiang bisa berbahasa Tetun, Portugis dan Indonesia.
Isabel da Costa Ferreira dan Taur Matan Ruak menikah pada mei 2001 dan pasangan itu memiliki tiga anak, satu laki-laki bernama Queshadhip Ruak Ferreira de Vasconcelos dan dua perempuan bernama Lola Ruak Ferreira de Vasconcelos dan Tamarisa Ruak Ferreira de Vasconcelos.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz