iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, HEADLINE, PENDIDIKAN

UNICEF minta pemerintahan baru perlu mengatasi masalah anak di Timor-Leste

UNICEF minta pemerintahan baru perlu mengatasi masalah anak di Timor-Leste

Perwakilan UNICEF di Timor - Leste, Bilal Aurang Zeb Durrani. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 01 juni 2023 (TATOLI)—Perwakilan UNICEF (Dana Anak Perserikatan Bangsa Bangsa) di Timor – Leste, Bilal Aurang Zeb Durrani meminta Pemerintahan baru perlu mengatasi dan memperhatikan masalah anak-anak di Timor-Leste.

“UNICEF mencermati bahwa ada empat masalah kritis utama   yang sangat serius yang harus diperhatikan oleh Pemerintah baru. Masalah-masalah itu adalah,  anak yang hidup dalam kekurangan, kematian anak, kekurangan gizi pada anak dan kurangnya proses pembelajaran pada anak,” kata Perwakilan UNICEF, Bilal Durrani kepada TATOLI di kantornya Cai-Coli Dili, kamis .

Jadi, katanya Pemerintahan baru  harus menyiapkan kondisi yang tepat untuk mengatasi empat masalah tersebut.

Berita terkait : Hari Anak Sedunia, UNICEF : pada 2030 mendatang 100% anak-anak akses ke Prasekolah

Bilal Durrani menjelaskan berdasarkan penelitian studi terdapat 48% anak kurang mampu  yang hidup di bawah garis kemiskinan. Diantaranya juga banyak anak balita yang meninggal (1.000 bayi yang baru lahir) yang meninggal sebelum berusia lima tahun, serta malnutrisi yang menyebabkan 47% stunting dan anak-anak bersekolah tetapi tidak belajar.

“Ini membuktikan bahwa penelitian studi tahun 2017 menunjukkan   anak-anak di akhir kelas dua hanya memiliki 21% saja yang dapat membaca dan menulis satu kata. Jadi,  UNICEF merekomendasikan Pemerintahan baru  untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk menangani permasalahan anak yang dihadapi di negara ini,” jelasnya.

Ia juga menungkapkan, pemerintah Timor-Leste kurang  memprioritaskan kasus anak-anak yang dihadapi di negara ini.  Padahal anak-anak adalah masa depan negara. Setiap tahun pemerintah hanya memprioritaskan infrastruktur, pertanian dan bidang terkait dan kadang program anak-anak dilupakan oleh pemerintah.

Pada tahun 2023, Pemerintah mulai mengalokasikan 4% anggaran untuk pemberdayaan anak-anak tetapi itu tidak cukup. Karena itu, UNICEF merekomendasikan Pemerintahan  yang baru untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mengembangkan program anak-anak di negara ini.

Berita terkait : Hari Hak Anak Sedunia, UNICEF dan Ba Futuru minta tiga standar perlindungan anak pada Pemerintah

Terkait dengan hal tersebut pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus menyelaraskan program Antenatal Care ibu hamil dan menyusui hingga anak usia 0 – 6 bulan secara terpadu dan harus membangun puskesmas yang memadai dari setiap dusun termasuk petugas kesehatan yang bertujuan untuk membantu kesehatan anak-anak dari penyakit guna memastikan kualitas hidup anak-anak di Timor-Leste.

Selain itu Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan juga harus membangun gedung sekolah terpadu dan harus melatih para guru cara mengajar yang baik kepada anak-anak yang dimulai dari Prasekolah untuk menjamin kualitas pendidikan di Timor-Leste.

“Untuk menanggapi program ini Pemerintah harus menginvestasikan banyak anggaran dan memiliki kemauan politik untuk melaksanakan untuk memastikan pembangunan berkelanjutan anak-anak untuk membekali mereka dalam membangun Timor-Leste di masa mendatang,” paparnya.

UNICEF di Timor-Leste berkomitmen mendukung pemerintah untuk mengembangkan program bagi anak-anak di negara ini.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!