iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Xanana Gusmão terima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Kamboja

Xanana Gusmão terima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Kamboja

Kay Rala Xanana Gusmão, menerima gelar Doktor Kehormatan dari American University of Phnom Penh, Kamboja. Foto spesial

DILI, 08 mei 2023 (TATOLI) – Presiden pertama dan mantan Perdana Menteri Republik Demokratik Timor-Leste, Kay Rala Xanana Gusmão, menerima gelar Doktor Kehormatan dari American University of Phnom Penh, Kamboja.

Penghargaan gelar Doktor Kehormatan dari American University of Phnom Penh, Kamboja diberikan langsung oleh Anggota Dewan Direksi American University of Phnom Penh. Selain itu Ketua Umum Partai CNRT (Congresso Nasional de Reconstrução de Timor-Leste) itu juga menerima sertifikat pengakuan yang ditandatangani Board of Crustees, Donalo Raillis, PhD dan Assicuate Vice President of Academic and Student Affairs, Ravinono Leos, J.D

Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli, menyebutkan  Xanana Gusmão, dalam sambutannya  mengucapkan terima kasih kepada universitas atas penghargaan tersebut, dan dirinya menerima dengan penuh kerendahan hati dan kehormatan.

“Saya menunjukkan rasa terima kasih kepada penyelenggaraan upacara wisuda ini. Ini  merupakan kehormatan besar bagi saya untuk mengunjungi lembaga akademik modern ini di ibukota Kamboja,” kata Xanana.

Xanana Gusmão juga menyebutkan bahwa Kerajaan Kamboja menginspirasi seluruh dunia dan, khususnya, Timor-Leste, sebagai tetangga termuda di Asia Tenggara. Dan itu menginspirasi tidak hanya karena keindahan dan spiritualitasnya, tetapi juga karena kisahnya dalam mengatasi penderitaan. Nilai-nilai budaya yang kuat, dialog dan toleransi memungkinkan untuk membangun kembali bangsa yang damai dan menjanjikan.

“Kita berada di sebuah universitas, dikelilingi oleh orang-orang muda yang berbakat dan menjanjikan. Saya memberi tahu Anda bahwa  perdamaian, dan aset berharga itu, adalah prinsip universal yang paling penting. Kita hidup di masa yang tidak pasti di mana tantangan global selalu menjadi tantangan,” katanya.

Xanana Gusmão juga mengenang bahwa, terlepas dari pandemi, peringatan tentang darurat iklim, krisis kemanusiaan dan keamanan yang berurutan, serta meningkatnya kesenjangan sosial dan ekonomi, dan perang masih menjadi momok umat manusia yang paling ditakutkan.

Mantan Perdana Menteri itu  membagikan pengalamannya tentang masalah  kejahatan konflik perang. “Saya berbicara kepada Anda dengan pengetahuan tentang penyebab seseorang yang telah hidup selama seperempat abad perang. Tragedi, pengorbanan, dan penderitaan perang selamanya membekas pada kita, yang mengalaminya, tetapi juga pada generasi yang mendahului kita dan pada perkembangan sosial dan ekonomi mereka,” tuturnya.

Xanana Gusmão menyimpulkan dengan seruan untuk masa depan, dengan menyoroti di tingkat nasional akan pentingnya menempatkan kembali kepentingan kolektif di atas kebutuhan individu dan terus berjuang dengan semangat untuk pembangunan nasional dan, di tingkat internasional, mengingat pentingnya Timor-Leste dan tidak ada yang bisa didiskusikan tentang. 

Reporter : Domingos Piedade Freitas (Penerjemah : Cidalia Fatima)

Editor     : Isaura Lemos de Deus

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!