DILI, 25 april 2023 (TATOLI)— Organisasi Kesehatan Dunia (WHO -inggris) dalam Hari Malaria Sedunia pada tahun ini kembali mendesak negara-negara di Asia Tenggara untuk segera mempercepat jangkauan layanan untuk masyarakat paling rentan yang terkena dampak malaria.
Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara mengatakan untuk memperingati Hari Malaria Sedunia 2023, WHO mendesak negara-negara yang terkena dampak malaria di Kawasan Asia Tenggara dan secara global untuk mempercepat jangkauan layanan.
“Ini untuk mempercepat jangkauan alat dan strategi berdampak tinggi untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati malaria, dengan fokus menjangkau yang paling rentan guna memastikan bahwa tidak ada orang atau populasi yang tertinggal,” jelas Poonam Khetrapal Singh dalam siaran pers yang diakses Tatoli, selasa ini.
WHO menyerukan tindakan di beberapa bidang utama. Pertama, memperkuat kapasitas di tingkat daerah, dengan fokus pada identifikasi tujuan yang jelas dan dapat ditindaklanjuti, dengan meningkatkan alokasi sumber daya, dan memberdayakan para pembuat keputusan di tingkat lokal.
Kedua, menggeser kekuatan ke pinggiran, dengan fokus pada peningkatan kolaborasi lintas batas, terutama di negara-negara tetangga yang bebannya tinggi di ambang eliminasi. Untuk itu, para pembuat keputusan harus mengembangkan peta jalan berorientasi aksi dengan kerangka kerja yang kuat untuk pemantauan dan evaluasi.
Ketiga, memastikan pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan untuk program malaria, menyadari bahwa transisi pendanaan harus diantisipasi, direncanakan dan dilaksanakan secara bertahap, berdasarkan strategi yang terikat waktu.
Keempat, mengubah surveilans menjadi intervensi inti malaria, dengan memastikan bahwa hambatan jarak jauh diidentifikasi dan diatasi.
Dan kelima, mempercepat inovasi berdampak tinggi, dan tidak hanya dalam diagnostik dan perawatan. Tetapi, juga dalam penyampaian layanan, sejalan dengan pendekatan perawatan kesehatan primer di kawasan untuk mencapai cakupan kesehatan universal yang sejak tahun 2014, salah satu dari delapan Prioritas Unggulan di Kawasan Asia Tenggara.
Yang terpenting, upaya intensif harus dilakukan untuk menjangkau populasi yang berisiko dan rentan dengan strategi dan alat yang tersedia saat ini. Secara global, anak-anak di rumah tangga termiskin lima kali lebih mungkin terinfeksi malaria.
Malaria juga lebih banyak terjangkit pada anak kecil yang ibunya berpendidikan rendah dan tinggal di daerah pedesaan. Menjangkau populasi ini dengan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan malaria yang tersedia sangat penting untuk mencapai strategi teknis global untuk malaria pada 2016–2030 dan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta memenuhi janji nol malaria untuk semua orang di mana saja.
Pada Hari Malaria Sedunia, WHO menegaskan kembali dukungannya kepada semua negara di Kawasan untuk mempercepat atau mempertahankan eliminasi malaria, membangun kemajuan kawasan yang terdepan di dunia, dan menyatukan mitra untuk tidak meninggalkan orang atau populasi di area terpencil.
Hari Malaria Sedunia 2023 jatuh pada 25 april setiap tahunnya. Tema untuk tahun ini adalah ‘Waktunya mewujudkan bebas malaria: investasi, inovasi, implementasi’. Dalam tema ini, WHO memfokuskan pentingnya menjangkau populasi terpinggirkan dengan alat dan strategi yang tersedia saat ini.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz