DILI, 22 maret 2023 (TATOLI)— Ketua Otoritas Air dan Sanitasi (ANAS -tetun), Domingos Pinto dalam perayaan Hari Air Sedunia (World Water Day) mengakui hingga saat ini kebutuhan air bersih di seluruh teritori Timor-Leste belum terpenuhi sepenuhnya.
Disebutkan, sesuai sensus tahun 2015, pengembangan sektor air bersih di nivel nasional TL telah mencapai 74.8%. Sementara, untuk kategori perkotaan 91.5% dan pedesaan 69%.
“Menurut data rekapitulasi air pedesaan dari Direktorat Jenderal Air dan Sanitasi pada 2019 telah mencapai 70%, tetapi banyak masyarakat di pedesaan yang terus alami masalah air bersih dan sanitasi yang tidak memadai, akses dan berkelanjutan,” ucap Domingos Pinto dalam perayaan World Water Day di City8 Manleuana, rabu ini.
Menurutnya, dengan penyediaan air bersih, sanitasi dan kebersihan mampu menghindarkan anak-anak dari berbagai penyakit malnutrisi, stunting, diare, dan anak-anak tidak drop out dari sekolah karena harus mencari air bersih.
Berita terkait : Peringati Hari Air Sedunia, Horta: air adalah sumber kehidupan bagi semua orang
Meskipun begitu, perubahan iklim terus menjadi tantangan besar bagi Timor-Leste untuk mencapai tujuan, kendati masih menjadi negara yang 55% desanya terancam oleh berbagai bencana alam seperti banjir, longsor dan tingginya air laut serta temperatur yang terus naik.
“Timor-Leste saat ini memiliki temperatur yang terus naik setiap tahun dari 36 sampai 39 derajat selsius. Ini adalah temperatur yang sangat panas antara bulan september dan oktober,” katanya.
Semua masalah tersebut akan berdampak pada pengembangan sektor seperti kesehatan, pertanian, pendidikan dan sektor lain yang berpengaruh pada kehidupan manusia.
Guna mencari solusi bagi masalah dan tantangan yang ada, ANAS-IP bersama para mitranya mulai dari tingkat lokal, kotamadya, nasional hingga internasional mengelar dialog nasional untuk mempertingati Hari Air Sedunia 2023 dengan tema internasional “Accelerating Change” dan tema nasional “Konservasi Air untuk Pastikan Kehidupan yang Baik, Sehat dan Berkelanjutan.”
“Dialog ini untuk melihat kondisi aktual serta mencari alternatif solusi atasi tantangan di sektor utama kesehatan, pertanian dan Pendidikan.
Air adalah sumber daya yang berharga bagi kehidupan manusia dan ini dibutuhkan semua sektor, untuk itu harus membuat upaya bersama untuk mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat.
Dikatakan, sejak tahun lalu ANAS telah mendukung untuk melakukan konservasi air di daerah pegunungan Dili yang melibatkan masyarakat dan ini akan diperluas ke kota lain.
Timor-Leste sendiri sudah memiliki politik nasional dalam menangani air tetapi belum ada undang-undang khusus untuk mengontrol mereka yang melakukan pengeboran ilegal dan lainnya.
Sementara, Ketua BTL (Air Timor-Leste), Carlos Peloi dos Reis menyebutkan pihaknya terus berupaya agar sistem air di seluruh teritori bisa berjalan dengan mempromosikan proyek-proyek baru untuk peningkatan layanan air bersih.
“Di tingkat kabupaten kita mempromosikan 29 proyek di 48 kabupaten dan sebentar lagi kita akan melanjutkan proyek ini. Artinya diperluas ke pos administratif lainnya,” tambahnya.
BTL sendiri menyediakan $1 juta untuk atasi proyek-proyek air bersih di pedesaan agar masyarakat bisa akses air bersih. Saat ini ada 34.000 klien yang sudah mendaftar di BTL dalam penggunaan air, meskipun yang aktif membayar hanya 4.000 lebih untuk berkontribusi pada kas negara.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz