DILI, 16 maret 2023 (TATOLI)— Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menginginkan hubungan diplomatik yang luas melalui kerjasama dengan Timor-Leste dalam berbagai bidang.
Demikian hal itu dikatakan Utusan Khusus Menteri Luar Negeri Korsel, Kim Chan-Beom pada wartawan usai bertemu Presiden Republik, José Ramos Horta di Istana Kepresidenan Dili, rabu.
“Kami bertemu Presiden Horta yang juga sebagai Peraih Nobel Kedamaian. Beliau merupakan orang yang mempromosikan kedamaian, dan juga teman lama Presiden Republik Korsel. Dan hari ini, kami dari tim utusan khusus Menteri Luar Negeri Korsel, datang menemui Presiden Horta memperluas hubungan diplomatik dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan TL dan Korsel yang lebih baik,” kata Utusan Khusus Menteri Luar Negeri, Kim Chan-Beom.
Dijelaskan, dalam pertemuan tersebut lebih membahas tentang perluasan hubungan kerjasama yang ada, dalam bidang pengiriman tenaga kerja, Pendidikan dan juga investasi dari sektor pribadi Korsel untuk TL.
“Dari hubungan Korsel dan TL, tim utusan khusus menegaskan kembali pentingnya hubungan ini. Maka dari itu bukan saya sendiri yang datang, namun dengan pihak Pendidikan dari Akademi Universitas Seoul, dan juga Direktur Jenderal untuk ASEAN di Kementerian Luar Negeri Korsel,” ucap Kim.
Rencananya, Tim utusan Korsel juga akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama TL, untuk berbicara mengenai hubungan bilateral yang telah dilakukan khususnya pada program employment permit system (EPS) atau pengiriman tenaga kerja ke Korsel, dibagian Pendidikan dan juga investasi sektor pribadi untuk TL.
Selain itu, Korsel juga mengucapkan selamat atas persiapan TL menjadi negara anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan berkomitmen untuk tetap mendukung TL atas aksesinya pada ASEAN dan hingga menjadi negara anggota ASEAN.
“Kami berkomitmen untuk tetap mendukung TL dan berharap negara ini menjadi anggota penuh pada ASEAN dan Organisasi Perdangan Dunia,” harapanya.
Dikatakan tahun ini, Pemerintah Korsel akan meningkatkan jumlah tenaga kerja dari 500 di tahun lalu menjadi 1000 tenaga kerja pada tahun ini untuk bekerja dibagian pabrik di Korsel.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz