iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Cetak buku Paspor Timor-Leste, Visi Mitra tunggu keputusan Pemerintah

Cetak buku Paspor Timor-Leste, Visi Mitra tunggu keputusan Pemerintah

Paspor Timor-Leste. Foto spesial

DILI, 09 maret 2023 (TATOLI)—  Manajer proyek perusahaan Visi Mitra, Yohanes Corte-Real mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu kontrak dengan Kementerian Kehakiman (Kemenhak) untuk mencetak buku Paspor Timor-Leste.

Ia menegaskan bahwa selama ini Kemenke dan perusahaannya masih berkomunikasi tentang proses administrasi dan menganalisis masalah hukum.

“Bila masalah hukum selesai, kami akan menandatangani kontrak dengan Kemenhak agar kami dapat memulai pekerjaan kami dalam penyediaan buku Paspor”, jelas Yohanes Corte-Real pada Tatoli secara esklusif secara daring.

Ditanya tentang bagaimana perusahaannya memanipulasi harga buku Paspor dari $10.00 menjadi $13.50, Manajer itu menjawab  bahwa terkait harga adalah rahasia antara perusahaan dan Kemenhak.

“Jadi saya tidak bermaksud mengumumkannya ke publik terlebih dahulu. Jika Pemerintah tidak menandatangani kontrak dengan perusahaan kami, lebih baik mencari perusahaan lain untuk menyediakan buku Paspor”, ujarnya.

Berita terkait : Kemenhak : Pencetakan buku paspor baru Timor-Leste masih dalam diskusi

Yohanes Corte-Real menginformasikan bahwa jika Pemerintah menyelesaikan kontrak dengan perusahaannya, akan memasok 71.000 buku paspor umum dan 1.000 buku paspor kerja dan diplomat.

Sejak 2017, Visi Mitra telah menyediakan lebih dari 150.000 buku untuk Kemenhak guna memfasilitasi masyarakat Timor-Leste sebagai dokumen resmi.

“Saya mengimbau kepada Pemerintah untuk mempercepat kontrak perusahaan kami untuk melakukan penyediaan buku Paspor”, ujarnya.

Yohanes Corte-Real melaporkan perusahaannya bekerjasama dengan perusahaan bernama Thales, asal Finlandia, yang menyediakan percetakan buku paspor di Perancis.

Sebelumnya Wakil Menteri Kehakiman, José Edmundo Caetano mengungkapkan hingga saat ini Pemerintah belum memulai kontrak pencetakan buku paspor Timor-Leste (TL), karena masih dalam tahap pembahasan anggaran dengan perusahaan terkait.

“Saat ini kami lagi berdiskusi dengan pihak perusahaan untuk meninjau kembali kontrak yang harus disepakati, karena harga yang ditawarkan sangat tinggi dimana harga paspor $13.50,” jelasnya.

Menurut pejabat itu, harga yang ditawarkan perusahaan tidak sesuai dengan standar internasional, di mana semua negara hanya berharga 10 dolar AS atau kurang.

José Edmundo Caetano menegaskan bahwa Pemerintah harus segera mengambil keputusan untuk menyelesaikan kontrak terkait permintaan paspor yang setiap hari semakin meningkat akibat mobilitas tenaga kerja Timor Leste di luar negeri dan lain-lain. 

Reporter   : Cidalia Fátima

Editor        : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!