DILI, 01 maret 2023 (TATOLI)— Menteri Pertanian dan Perikanan (MAP -tetun), Pedro Reis mengakui kontribusi sektor pertanian dalam ekonomi biru memiliki tantangan besar karena harus meningkatkan produksi.
“Sektor pertanian memiliki peran penting dan selalu siap agar produktivitas bisa bertambah untuk mengikuti opsi politik dalam Ekonomi Biru, ASEAN maupun Organisasi Perdagangan Dunia (OPD) dan ini terus kita upayakan dengan memperbaiki fasilitas yang ada,” jelas Pedro Reis kepada wartawan usai Rapat Dewan Menteri di Kantor Pemerintah, rabu ini.
Dikatakan, Timor-Leste memiliki undang-undang untuk perikanan dalam melakukan investasi dan apa yang harus diperbuat dan tidak boleh dilakukan. Tetapi, harus melakukan identifikasi daerah yang dilindungi dan tidak dilindungi.
Berita terkait : 2023 : UNDP sediakan $600.000 implementasi ekonomi biru di Timor-Leste
Ia menyebutkan, selama ini produksi pangan dalam negeri hanya mencapai 48.000 ton setiap tahun. Tetapi, dengan upaya yang ada pada tahun 2022, Timor-Leste mampu menaikkan produksi hingga 86.000 ton setiap tahun.
“Ini artinya kita memiliki perubahan yang signifikan meskipun kita belum memenuhi kebutuhan dalam negeri 131.000 ton setiap tahun,” katanya.
Ia menjelaskan, selain itu faktor pandemi, situasi politik, bencana alam serta perang di Ukraina yang berdampak pada naiknya harga komoditas dan harga barang.
MAP dalam hal terus berupaya dan melakukan investasi, salah satunya pada tahun 2023 akan membeli 40 traktor, empat (4) eskavator dan mesin pertanian lainnya guna membantu para petani.
Pemerintah sendiri telah meluncurkan dua (2) irigasi Galata (di kotamadya Baucau) dan Laivai (Lautém). Dan akan memperbaiki 27 irigasi di seluruh teritori. Adapun, saat ini tengah dilakukan studi kasus untuk pendirian dua penampungan besar di Laclo (2 di Manatuto) dan di Krau Ulun (1 di Manufahi).
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz