iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, DILI

WHO dukung 15 alat tes alkohol pendeteksi pengemudi mabuk pada Kemenkes

WHO dukung 15 alat tes alkohol pendeteksi pengemudi mabuk pada Kemenkes

WHO mendukung 15 alat tes alkohol pendeteksi pengemudi mabuk kepada Kementerian Kesehatan untuk mencegah kecelakaan di Timor Leste (TL). Foto Tatoli/Mirandolina Barros Soares

DILI, 17 februari 2023 (TATOLI)—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mendukung 15 alat tes alkohol pendeteksi pengemudi mabuk kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mencegah kecelakaan di Timor- Leste (TL).

Direktur Umum Kesehatan dari Kemenkes, Odete Viegas mengatakan, alat tersebut diberikan kepada Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL) Unit Lalu Lintas, untuk mengindentifikasi pengemudi yang berkendara dengan mobil dan motor dalam kondisi mabuk.

“Seperti yang diketahui alat tersebut akan bermanfaat, pada polisi untuk melihat bahwa, siapa saja yang membawa kendaraan roda dua maupun roda empat  harus dengan kondisi normal yang artinya tidak meminum alkohol yang dapat menyebabkan kecelakaan di negara ini,” kata Odete Viegas usai workshop dengan tema ‘Pencegahan Keselamatan dan Pencegahan Tenggelam’ yang digelar  di Hotel Timor Dili, jumat ini.

Dikatakan, alat tersebut WHO serahkan kepada Kemenkes, dan akan diserahkan kepada  otoritas keamanaan yang diterima langsung oleh Komandan PNTL dan Direktur DNTT (Direção Nacional Transporte Terrestres).

“Sementara itu alat tersebut akan digunakan di kotamadya Dili. Karena WHO menyerahkan dengan jumlah terbatas, namun kita lihat pengggunaan di masa depan, jika ada perubahan, maka WHO akan mendukung lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Perwakilan WHO di TL, Arvind Mathur mengutarakan bahwa, dengan dukungan tersebut untuk mengurangi angka kecelakaan dan kematian di TL.

“WHO bekerjasama dengan Kemenkes melaksanakan workshop hari ini bersama dengan entitas lain, seperti Polisi unit lalu lintas, Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MTK) termasuk masyarakat sipil, untuk bisa bersama mencegah kecelakaan didalam negeri,” tutur Arvind.

Dikatakan, menurut laporan dari WHO, kebanyakan empat hingga lima kasus kecelakaan disebabkan oleh pengemudi dalam keadaan mabuk.

“Jika ada kemajuan penggunaan yang baik, kita akan mendukung lagi, dan 15 alat yang diserahkan dengan anggaran senilai $25.000 lebih. Karena untuk satu alat saja bisa senilai $5.000 lebih,” ucapnya.

Selain itu, WHO dan Kemenkes juga mengadakan workshop dengan tema ‘Pencegahan Kecelakaan dan Tengelam’, yang dihadiri oleh otoritas terkait, seperti polisi lalu lintas, MTK dan juga masyarakat sipil dari nasional.

Tujuan workhsop tersebut untuk mempersiapkan otoritas terkait, dalam menghadapi kecelakaan dan tengelam, sehingga dapat mengurangi angka kematian di negara ini.

Reporter : Mirandolina Barros Soares  

Editor     : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!