iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

PBB : 4,2 juta anak perempuan berisiko alami kekerasan gender FGM

PBB : 4,2 juta anak perempuan berisiko alami kekerasan gender FGM

Foto google

DILI, 06 februari 2023 (TATOLI)—Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres dalam Hari Anti-Sunat Perempuan Sedunia mengungkapkan saat ini 4,2 juta anak perempuan berisiko alami kekerasan gender khususnya kasus Mutilasi alat kelamin perempuan (FGM- Female Genital Mutilation).

Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia (International Day of Zero Tolerance to Female Genital Mutilation) diperingati setiap tahun  pada 6 februari, sebagai bagian dari upaya PBB untuk menghapuskan FGM. Hari tersebut pertama kali diperkenalkan pada 2003.

Peringatan Hari Anti-Sunat Perempuan Sedunia bertujuan untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat terhadap tindakan sunat yang dinilai bisa membahayakan nyawa perempuan. Dilansir dari UNICEF, FGM merupakan pelanggaran hak-hak anak perempuan dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan hingga berujung kematian.

FGM atau sunat perempuan adalah pelanggaran hak asasi manusia yang menyebabkan kerusakan seumur hidup pada kesehatan fisik dan mental perempuan dan anak perempuan. Itu adalah salah satu manifestasi paling kejam dari patriarki yang merasuki dunia.

“Sekitar 4,2 juta anak perempuan berisiko mengalami tindakan kekerasan berbasis gender. Kita membutuhkan investasi dan tindakan segera untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menghilangkan FGM pada tahun 2030,” jelas Sekjen PBB dalam surat siaran pers yang diakses Tatoli.

Menurutnya, FGM berakar pada ketidaksetaraan gender yang sama dan norma sosial yang kompleks dan membatasi partisipasi dan kepemimpinan perempuan serta membatasi akses mereka ke pendidikan dan pekerjaan.

Diskriminasi ini merugikan seluruh masyarakat, dan PBB membutuhkan tindakan segera oleh seluruh masyarakat untuk mengakhirinya. Laki-laki dan anak laki-laki, saudara laki-laki, ayah, pekerja kesehatan, guru, dan pemimpin adat dapat menjadi sekutu yang kuat dalam menantang dan mengakhiri momok ini. Seperti yang dijelaskan oleh tema tahun ini.

“Saya menyerukan kepada pria dan anak laki-laki di mana pun untuk bergabung dengan saya dalam berbicara dan melangkah maju untuk mengakhiri FGM, untuk kepentingan semua,” katanya.

Pada Hari Anti-Sunat Perempuan Sedunia, mari berkomitmen pada perubahan sosial dan kemitraan yang kuat untuk mengakhiri FGM untuk selamanya.

Dana Penduduk PBB (UNFPA -ingris) melalui laman resminya hari ini menyebutkan bahwa mengubah atau melukai alat kelamin wanita tanpa alasan medis, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan termasuk infeksi parah, nyeri kronis, depresi, kemandulan, dan kematian.

Diakui secara internasional sebagai pelanggaran hak asasi manusia, asal-usulnya tidak jelas, tetapi telah dipraktekkan oleh masyarakat lintas zaman. Yang pasti, beberapa dekade terakhir telah mengalami penurunan, tetapi langkahnya harus 10 kali lebih cepat untuk mencapai target global nol insiden pada tahun 2030.

Diperkirakan $2,4 miliar diperlukan untuk mencapai tujuan ini di 31 negara prioritas, tetapi diperkirakan hanya $275 juta yang akan digunakan. Selanjutnya, krisis kemanusiaan termasuk penyakit, perubahan iklim, dan konflik bersenjata dapat menyebabkan mundurnya kemajuan saat ini.

Reporter   : Cidalia Fátima

Editor        : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!