DILI, 16 desember 2022 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste (TL) telah menyiapkan dana sebesar $8 juta untuk memberikan kompensasi pada masyarakat yang terkena dampak dari proyek perluasan pembangunan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato, Comoro, Dili.
Direktur Jenderal Kementerian Transportas dan Komunikasi (MTK -tetun), Gaspar de Araújo mengungkapkan pada awal proyek akan difokuskan pada landasan pacu dimana proses tender sudah dilakukan dan akan diimplementasikan pada 2023.
“Pada fase pertama ini ada 176 kepala keluarga (KK) yang berdampak pada proyek ini dan sekarang mereka sudah terdaftar untuk mendapatkan ganti rugi. Karena, Pemerintah menyediakan dana $8 juta,” jelas Gaspar de Araújo pada Tatolis secara esklusif di kantor Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK -tetun), kamis ini.
Berita terkait : Desember 2022, hasil tender konstruksi bandara Internasional akan ditandatangani
Dijelaskan, biaya ganti rugi yang akan diberikan harus sesuai dengan kondisi mereka dan dibagikan dalam tiga kategori hak rumah, tanah dan tumbuhan, semua ini akan dijumlahkan setelah itu baru diberikan ganti rugi.
Ia menyebutkan, ketiga Kementerian akan mendukung MTK dalam hal ini Kementerian Kehakiman berfokus pada hak tanah, Kementerian Pekerjaan Umum pada rumah dan bangunan, serta Kementerian Pertanian dan Perikanan pada nilai tumbuh-tumbuhan.
Selain itu, Menteri Keuangan, Rui Gomes juga menambahkan bahwa tahap pertama proyek ini, Pemerintah telah mendapatkan pinjaman sebesar $135 juta dari Bank Pembangunan Asia untuk meningkatkan landasan pacu, jalur taksi, apron, menara kontrol lalu lintas, dan sistem penerangan penerbangan.
“Pada bulan januari tahun depan, kami akan mendapatkan hibah sekitar $40 juta dari JICA untuk membangun Terminal Bandara baru,” katanya.
Berita terkait : Australia sepakati perjanjian bangun Bandara Internasional Nicolau Lobato
Pemerintah juga mengamankan $17,5 juta dalam anggaran Negara untuk membiayai bersama beberapa kegiatan, termasuk kompensasi kepada keluarga yang terkena dampak proyek, layanan konsultasi, pekerjaan pembongkaran, dll.
Bahkan Pemerintah Australia pun telah menyetujui perjanjian pinjaman hari ini senilai $45 juta, dan perjanjian hibah senilai $28,36 juta melalui Fasilitas Pembiayaan Infrastruktur Australia untuk Pasifik (AIFFP), akan meningkatkan fasilitas di Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato.
Sebelumnya, untuk perluasan Bandara Internasional Nicolau Lobato, Pemerintah menyiapkan anggaran senilai $30 juta, dan dukungan dana dari Pemerintah Jepang senilai $42 juta, Pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) sebesar $130 juta.
Rporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz