DILI, 07 desember 2022 (TATOLI) – Perusahaan asal Australia Woodside Energy menginginkan adanya studi lebih lanjut mengenai sumber daya minyak sebelum bersama Timor-Leste mengembangkan proyek Greater Sunrise.
Hal ini disampaikan Wakil Presiden Eksekutif Eksplorasi dan Pengembangan Woodside Energy, Andy Drummond, usai bertemu dengan Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, untuk membahas kemungkinan pengembangan Proyek Greater Sunrise.
“Pada pertemuan tersebut kami membahas opsi pengembangan sumber daya Greater Sunrise untuk kepentingan rakyat Timor”, demikian informasi Andy Drummond, setelah pertemuan di Kantor Pemerintah, di Dili, selasa ini.
Berita terkait : PM Taur dan Woodside bahas proses pengembangan proyek strategis Greater Sunrise
Ia menambahkan pihaknya berbagi gagasan bahwa ketika melihat stabilitas geopolitik global dan melihat pasokan hidrokarbon, ada peluang nyata untuk pengembangan lebih lanjut dari Greater Sunrise.
Ditanya tentang kemajuan diskusi mengenai masalah ini, perwakilan tersebut mengungkapkan bahwa “berkembang dengan baik dan, seperti yang saya katakan, kami akan terus melakukan pertemuan produktif dengan para pemangku kepentingan dan Perusahaan Joint Venture seiring kemajuan kami dalam pengembangan proyek tersebut,” ungkapnya.
Juga ditanya tentang informasi yang menyampaikan bahwa perusahaan Woodside tidak akan melanjutkan proyek sebelum menyelesaikan studi kelayakan untuk pengembangan Greater Sunrise, Andy Drummond membela bahwa secara praktik normal di ladang minyak adalah melakukan studi semacam itu sebelum maju dan berkembang dan pihaknya bekerja sama dengan Joint Venture untuk memajukan proyek tersebut.
Berita terkait : Australia: Pengembangan Greater Sunrise di TL tergantung pada keputusan Joint Venture
“Saya pikir terlalu dini untuk membahas waktu pengembangan (Proyek Greater Sunrise), tetapi kami akan terus berdiskusi dengan pemangku kepentingan dan mitra Joint Venture untuk terus maju dalam pembicaraan trilateral bersama dengan opsi yang tersedia untuk pengembangannya,” kata Andy Drummond menanggapi pertanyaan wartawan tentang perkembangan proyek tersebut.
Dalam pertemuan, Perdana Menteri Taur Matan Ruak menyerukan tingkat dukungan dan kolaborasi yang kuat untuk membantu memajukan komitmen pengembangan ladang minyak.
Sebelumnya, Perwakilan Khusus Australia untuk proyek Greater Sunrise, Steve Bracks mengatakan proses pengembangan proyek Greater Sunrise di darat Timor-Leste tergantung pada keputusan Sunrise Joint Venture (Woodside, Osaka Gas, dan Timor GAP).
Berita terkait : Presiden Horta bersikeras Greater Sunrise harus dikembangkan di Timor-Leste
Perlu diingat bahwa dalam konsorsium Greater Sunrise Joint Venture, terdiri dari perusahaan publik Timor Gás e Petróleo (Timor GAP) memiliki 56,56% saham, Woodside (operator) 33,44% dan Osaka Gás (10%).
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz