DILI, 16 november 2022 (TATOLI)— Sepanjang januari hingga pertengahan november 2022, Pemerintah Timor-Leste melalui Sekretariat Negara Pelatihan Professional dan Kejuruan (SEFOPE -tetun) telah berhasil mengirim 2.821 tenaga kerja ke Australia melalui program The Pacific Australia Labour Mobility (PALM) scheme.
Direktur Nasional Tenaga Kerja Asing, Filomeno Soares menjelaskan Australia melalui program PALM scheme yang terbagi dari PLS (Pacific Labour Scheme) dan SWP (Seasonal Worker Programme) setiap tahun meminta TL untuk menyiapkan kuota untuk 2.500 tenaga kerja.
“Tahun ini kita sudah melebihi kuota yang diberikan sebanyak 2.821. Ini adalah sebuah kepercayaan yang sangat besar dari Australia kepada tenaga kerja TL,” ucap Filomeno Soares di kantor DNEE – SEFOPE Becora, rabu ini.
Berita terkait : Rekrut tenaga kerja, Australia inginkan kesepakatan jangka panjang dengan Timor-Leste
Menurut data SEFOPE hingga 16 november 2022, jumlah tenaga kerja TL ke Australia sebanyak 2.821 terdiri dari 2.015 laki-laki dan 805 perempuan.
Dijelaskan, dari seluruh kotamadya dengan tingkat partisipasi tertinggi dari Dili (539) selanjutnya Ermera (307), Baucau (296), Bobonaro (204) sedangkan yang paling sedikit dari Oe-cusse (82). Selebihnya melebihi 100 tenaga kerja untuk setiap kotamadya.
“Ini menjadi pertama kali bagi kita, karena setiap tahun angka tenaga kerja yang dikirimkan tidak melebihi 2000,” katanya.
Dikatakan, program pengiriman tenaga kerja ini sendiri telah dilakukan sejak 2012 dimana sampai saat ini Timor-Leste telah mengirim 7.962 tenaga kerja ke Australia. Tetapi dari angka ini sebagai besar adalah mereka yang melakukan pengulangan.
Berita terkait : Thomas Foods Australia siap rekrut 50 tenaga kerja Timor-Leste
“Tergantung dari rengan waktu yang diberikan, ada yang berkerja tiga (3) bulan dan ada yang sampai Sembilan (9) bulan. Setelah itu, mereka kembali ke TL, dan jika kinerja kerjanya bagus maka pada musim berikutnya mereka akan kembali bekerja di perusahaan sebelumnya,” jelas Direktur Nasional Tenaga Kerja Asing itu.
Industri kerja yang ditawarkan terdiri dari hospitality (perhotelan), horticulture (hortikultur), meat fields (pabrik daging), fisheries (perikanan). Sementara itu, hingga sampai saat ini tercatat empat orang tenaga kerja TL yang mengalami kecelakan selama bekerja di Australia.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz