iklan

INTERNASIONAL, DILI, HEADLINE, OLAHRAGA

Pelari asing juara Dili International Marathon 2022

Pelari asing juara Dili International Marathon 2022

Presiden Republik, José Ramos Horta menyerahkan piala kepada pemenang yang menjuarai kompetisi Dili International Marathon 2022. Foto spesial

DILI, 10 oktober 2022 (TATOLI)— Dua atlet pelari asal Kenya, Seroi Anderson Saitoti dan Chesang Shelia Jepkosgel menjuarai kompetisi Dili International Marathon 2022.

Ajang Dili International Marathon 2022 digelar pada sabtu, 08 oktober 2022 di Dili, Timor-Leste.

Dalam ajang tersebut, Seroi Anderson Saitoti  (29 tahun), lari dengan jarak 42 km dalam waktu 2: 25: 48 detik. Seroi keluar sebagai juara pertama pemenang kategori laki-laki Dili International Marathon 2022 pada sabtu pagi.

Sementara, Chesang Shelia Jepkosgel (36 tahun), menorehkan prestasi luar biasa dengan mencatat waktu 2:56:49 detik, dan sebagai juara pertama pemenang kategori untuk perempuan di Dili International Marathon 2022.

Kedua pelari Kenya itu memenangkan piala bergilir untuk kategori laki-laki dan perempuan  yang diserahkan secara langsung  Presiden Republik, Jose Ramos Horta.

“Saya berterima kasih kepada semua saudara-saudara saya dari Kenya, Kupang, Atambua (Indonesia) dan Singapura,” kata Presiden Republik, José Ramos Horta yang mengapresiasi atlet luar negeri saat penyerahan piala di instana Kepresidenan, Dili.

Atlet nasional kategori perempuan yang mengikuti kompetisi Dili International Marathon 2022. Foto Tatoli/Francisco Sony

Sementara itu, Seroi Anderson Saitoti mengungkapkan kepuasannya setelah menjadi juara pertama Dili International Men’s (Laki-Laki) Marathon.

“Saya merasa baik-baik saja, tetapi cuacanya terlalu panas. Jadi, itu tidak mudah tapi saya mencoba yang terbaik untuk menjadi pemenang Dili International Marathon. Saya akan datang lagi dan saya pikir lebih baik untuk memulai sedikit lebih awal tahun depan. Timor-Leste adalah tempat yang bagus dengan kota yang bagus,” katanya.

Dilain pihak, Chesang Shelia Jepkosgel juga mengungkapkan perasaan kewalahan setelah menjadi pemenang  Dili International Marathon.

“Saya tidak diharapkan untuk memenangkan balapan. Jadi, terima kasih Tuhan bahwa saya berhasil. Saya akan mencoba yang terbaik untuk menang lagi tahun depan,” kata Jeokosgel.

Dia meminta pelari perempuan Timor untuk berlatih lebih banyak dan tetap fokus untuk kompetisi tahun depan.

Sementara, pemenang  kedua, Margaret Njuguna, mengatakan Dili International Marathon adalah acara yang terorganisir dengan sangat baik. “Meskipun cuacanya sangat panas, ini adalah acara yang terorganisir dengan sangat baik,” ungkapnya.

“Timor-Leste adalah negara yang sangat baik. Ini adalah tempat yang bagus dan orang-orangnya baik, ramah, dan sangat ramah. Saya suka orang-orang di sini. Bagi saya, Timor-Leste adalah salah satu negara terbaik yang pernah saya kunjungi sejauh ini. Jika pemerintah Timor-Leste akan mengundang kami lagi, maka saya akan berkompetisi tahun depan,” katanya.

Begitu juga, atlet Dorcas Tarus, yang menduduki urutan ketiga dalam kompetisi Dili International Marathon 2022 mengatakan  cuaca TL  sangat panas.

“Saya kehilangan banyak air di tubuh saya karena terlalu panas. Sangat lembab karena ketika   mencapai 15 km, Anda sudah merasa lelah. Tapi kami orang Kenya tidak menyerah begitu saja. Jadi, hanya perlu terus berusaha, fokus, dan menyelesaikan balapan,” katanya.

Felisberto de Deus, juara ketiga kompetisi Dili International Marathon 2022

Sementara pelari asal Timor-Leste, Felisberto de Deus, menduduki juara ketiga dalam kompetisi Dili International Marathon 2022. Dia juga mengatakan,  akan terus berlatih lebih keras untuk menjadi juara pada tahun depan.

Atlet nasional kategori laki-laki, Felisberto de Deus keluar sebagai juara ketiga Dili International Marathon 2022. Foto Tatoli/Francisco Sony

“Saya akan berlatih keras untuk maju dan bersaing lagi di tingkat internasional, termasuk SEA Games, dan ASIA Games. Selain itu, saya ingin memenangkan posisi teratas di Dili International Marathon pada lain kesempatan,” katanya.

Di tempat yang sama, Angela Freitas, satu-satunya pelari putri Timor yang meraih posisi teratas sebagai juara keempat meminta meminta para pelari muda Timor untuk berlatih lebih keras lagi agar bisa bersaing di penyelesaian selanjutnya.

“Saya ingin mendorong rekan-rekan muda Timor saya untuk melibatkan diri dalam ajang olahraga mana pun untuk mewakili Timor-Leste di kompetisi dunia,” paparnya.

“Ini debut saya di 42 km. Jadi, ini merupakan pengalaman yang baik bagi saya untuk mempersiapkan diri lebih baik untuk kompetisi berikutnya,” katanya.

Arkadius Yoseph Seran, pelatih atlet Atambua-Kupang mengatakan Dili International Marathon adalah acara yang sangat bagus.

“Kami berharap tahun depan pemerintah Timor-Leste akan mengundang lebih banyak atlet dari Atambua-Kupang, terutama kota perbatasan seperti Belo, Malaka, dan lainnya. Acara olahraga ini mempererat tali silaturahmi antara Timor-Leste dan Provinsi Timor Barat (Nusa Tenggara Timur),” kata Arkadius Yoseph Seran.

Dari seluruh pemenang,  Dili International Marathon  itu, enam atlet  berasal dari Kenya, tiga dari Atambua-Kupang dan sisanya dari Timor-Leste.

Lebih dari 1000 pelari berlaga di Dili International Marathon 2022, termasuk  tujuh atlet dari Kenya, 11 dari Indonesia, dan satu dari Singapura.

Atlet pemenang dalam kompetisi Dili International Marathon 2022. Foto spesial

Dili International Marathon  2022 terdiri dari tiga kategori, yaitu 10k (6,21 mil), Half marathon: 21,1 km (13,1 mil), dan Marathon 42,4 km ( 26,2 mil).

Sementara itu, berdasarkan siaran yang diakses Tatoli, disebutkan,  juara pertama hingga ketiga pelari dengan jarak sejauh 42 km kategori laki-laki dan perempuan berhak memenangkan hadiah  senilai $3.000 hingga $4.000. Sedangkan, untuk klasifikasi juara empat  hingga lima mendapatkan hadiah senilai $1.500 hingga $2.000.

Dilain pihak,  peraih juara dengan  jarak 10 km  mempunyai hak mendapatkan hadiah  senilai $250 hingga $1.000. Sementara, pemenang untuk  jarak 21 km memenangkan hadiah senilai $800 hingga $2000.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!