DILI, 28 september 2022 (TATOLI)— Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank-ADB) kembali mengumumkan rencana menyediakan anggaran sebesar $14 miliar selama periode 2022–2025 dalam program dukungan komprehensif untuk meringankan krisis pangan yang memburuk di Asia dan Pasifik.
Dalam siaran pers yang diakses Tatoli, disebutkan dukungan tersebut juga untuk meningkatkan ketahanan pangan jangka panjang dengan memperkuat sistem pangan terhadap dampak perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Bantuan tersebut memperluas dukungan ADB yang sudah signifikan untuk ketahanan pangan di kawasan tersebut. Dimana hampir 1,1 miliar orang kekurangan makanan sehat karena kemiskinan dan harga pangan yang melonjak pada rekor tertinggi tahun ini.
Pendanaan akan disalurkan melalui proyek-proyek yang ada dan baru di sektor-sektor termasuk input pertanian, produksi dan distribusi pangan, perlindungan sosial, irigasi, dan pengelolaan sumber daya air, serta proyek-proyek yang memanfaatkan solusi berbasis alam.
ADB akan terus berinvestasi dalam kegiatan lain yang berkontribusi pada ketahanan pangan seperti transisi energi, transportasi, akses ke keuangan pedesaan, pengelolaan lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.
“Ini adalah tanggapan yang tepat waktu dan sangat dibutuhkan terhadap krisis yang membuat terlalu banyak keluarga kurang mampu di Asia dan kelaparan yang berada dalam kemiskinan yang lebih dalam,” kata Presiden ADB, Masatsugu Asakawa, dalam sambutannya pada Pertemuan Tahunan ADB ke-55.
Disebutkan, invasi Rusia ke Ukraina telah mengganggu pasokan bahan makanan pokok dan pupuk, membebani sistem pangan global yang sudah dilemahkan oleh dampak perubahan iklim, guncangan pasokan terkait pandemi, dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan.
Asia dan Pasifik rentan terhadap guncangan pangan, karena beberapa negaranya bergantung pada bahan pokok dan pupuk impor. Bahkan sebelum invasi ke Ukraina, makanan bergizi tidak terjangkau oleh sebagian besar penduduk di banyak negara.
Selain mendukung masyarakat rentan, bantuan ketahanan pangan ADB akan mendorong perdagangan terbuka, meningkatkan produksi pertanian dan mata pencaharian petani kecil, mengurangi kekurangan pupuk dan mempromosikan penggunaan yang efisien atau alternatif organik, mendukung investasi dalam produksi dan distribusi pangan, meningkatkan nutrisi, dan meningkatkan kehananan iklim melalui solusi terpadu dan berbasis alam.
Bantuan di bawah program ini akan dimulai tahun ini dan berlanjut hingga 2025. Bantuan tersebut akan diambil dari seluruh operasi sektor swasta dan pemerintah ADB, dan berupaya untuk memanfaatkan tambahan $5 miliar dalam pembiayaan bersama sektor swasta untuk ketahanan pangan.
ADB akan menerapkan pembelajaran mendukung anggotanya selama krisis pangan global pada 2007–2008 dan melalui implementasi rencana operasional ketahanan pangannya pada tahun berikutnya. Sejak itu, ADB telah menyediakan $2 miliar dalam investasi tahunan untuk ketahanan pangan. Dan,pada 2018, ADB mengidentifikasi ketahanan pangan sebagai prioritas operasional utama.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz