CANBERRA, 08 september 2022 (TATOLI) – Presiden Republik (PR) Timor-Leste (TL), José Ramos Horta, memberikan penghormatan kepada para pahlawan dan martir Australia yang menjadi korban dalam Perang Dunia II, dengan meletakkan bunga di Australian War Memorial, di Canberra, kamis ini.
“Dalam 100 tahun terakhir, ketika Australia masih menjadi jajahan Inggris, dimana mengirim banyak tentara berperang di berbagai tempat di dunia, seperti Sudan dan Gallipoli (Turki). Banyak dari mereka tewas dalam pertempuran,” kata Kepala Negara dalam pernyataannya kepada wartawan di kedutaan Timor-Leste di Canberra.
Menurut Presiden Horta, dalam Perang Dunia II pihak Australia mendapat bantuan orang Timor dalam perang melawan Jepang. Selanjutnya, Jepang membalas dan membunuh banyak orang Timor-Timur waktu itu,” kata Kepala Negara.
Presiden Horta juga menambahkan bahwa, pada tahun 1999, militer Australia, melalui Pasukan Internasional untuk Timor-Leste (INTERFET), juga menandai kehadiran mereka dan mendukung Timor-Leste.
“Tempat ini (Memorial) juga merupakan tempat bersejarah bagi orang Timor, karena dengan kehadiran militer Australia, Timor-Leste berjalan menuju pembebasan”, katanya.
Presiden Republik mengatakan bahwa, sejak kemerdekaan, Pemerintah berturut-turut telah menunjukkan kepada generasi baru bahwa penting untuk mengakui pengorbanan dan membayar upeti kepada para martir dan pahlawan yang kehilangan nyawa mereka. Contohnya, adalah pembangunan Makam Pahlawan di Metinaro.
Terkait hal ini, Direktur Memorial, Matt Anderson, melaporkan bahwa Australia juga sedang mencari sisa-sisa para martir yang hilang, termasuk mereka yang meninggal di Timor-Leste.
Upacara Militer
Usai memberi penghormatan dan peletakan bunga, Presiden Horta didampingi Menteri Pertahanan, Filomeno Paixão de Jesus beserta rombongan menuju kediaman resmi Gubernur Jenderal Australia, David Hurley.
Setibanya di sana, Kepala Negara disambut dengan parade militer oleh tentara Australia, dan lagu kebangsaan TL.
Sesuai agenda, Presiden Republik akan melanjutkan kunjungannya ke Sydney, kamis ini.
Reporter : Rafy Belo
Editor : Câncio Ximenes (penerjemah : Armandina Moniz)
