DILI, 07 september 2022 (TATOLI)— Walikota Darwin Australia, Konstantine Vatskalis mengatakan program Sister City yang telah disetujui antara Darwin, Australia dan Dili, Timor-Leste, akan mengembangkan kota Dili yang lebih baik.
“Saya telah tujuh kali mengunjungi Dili. Saya mencintai negara ini dan saya adalah Walikota Darwin. Dan Darwin adalah kota kembar dengan Dili,” kata Walikota Darwin dalam sesi kunjungan 40 delegasi pebisnis Northern Territory Australia di Timor-Leste dalam pertemuan yang digelar di Timor Plaza, Dili, rabu ini.
Ia melihat Dili sebagai kota baru yang masih sangat awal. Tidak memiliki apa yang dimiliki kota-kota di Australia, tetapi tidak ada yang berhenti mencuri dan menjadikannya salah satu kota terindah di Asia Tenggara.
Dikatakan, masyarakat TL memiliki kota yang indah. Lingkungan yang indah dengan jumlah tepi laut dan ini adalah sesuatu yang benar-benar akan dikembangkan.
“Kota kami telah berumur 400 tahun. Jadi, kami mempunyai pengalaman. Jadi, kami akan ajarkan kepada Ketua Otoritas Kotamadya Anda, bagaimana bekerja dengan benar, menjadikannya kota yang hebat, dan bagaimana mengelolah kota dengan benar, taman, pasar, kawasan wisata, dan juga memberi tahu Anda di mana kami membuat kesalahan sehingga Anda tidak perlu melakukan kesalahan lagi,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai negara tetangga dan kedua kota Darwin dan Dili bergabung dalam program Sister City. Jadi, program ini dapat membantu Otoritas untuk mengubah kota, dan bisa dilakukan sekarang.
“Dalam waktu 10-15 tahun, saya akan berada di sini sebagai turis dan Anda akan memberi tahu saya betapa indahnya kota Anda dan saya akan setuju dengan Anda,” pintanya.
Ketua Otoritas Kotamadya Dili, Guilerminha Filomena Saldanha Ribeiro menjelaskan sejak 2003 kedua kota telah menyetujui program Sister City dan kehadiran mereka untuk merevisi kembali kerjasama yang sudah ada serta melihat kembali rencana tata kota Dili kedepannya.
“Saat ini rencana tata kota ini sendiri telah dikembangkan oleh Kementerian terkait dan pihak Darwin juga bisa memberika masukan mereka,” katanya.
Ia mengakui, saat ini kota Dili belum bisa dikatakan sebagai kota yang sempurna karena ada banyak hal yang harus diperbaiki. Salah satunya adalah penempatan pasar kota yang tidak menjual sesuai kebutuhan masyarakat.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz