DILI, 18 agustus 2022 (TATOLI)– Human Resources Development Service of Korea (HRD) dari Korea Selatan (Korsel) kembali memperbarui proses uji tenaga kerja (Naker) Timor-Leste (TL) yang akan bekerja dengan mengimplementasikan sistem UBT (Ubiquitous Based Tes).
Perwakilan HRD Korsel, Moon Young Hwang mengatakan hal itu, usai bertemu dengan Sekretaris Negara urusan Pelatihan Professional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE – tetum), Alarico do Rosario beserta Direktur Jenderal, Paulo Alves dan Direktur Nasional Tenaga Kerja Asing, Filomeno Soares di kantor SEFOPE Caicoli, rabu.
Moon Young Hwang mengatakan, kunjungannya ke TL untuk berterima kasih pada Pemerintah melalui SEFOPE yang telah meningkatkan pengiriman Naker ke Korsel pada tahun ini dengan memperkenalkan sistem testing UBT.
“Ini untuk memperkenalkan sistem baru UBT yang akan diimplementasikan tahun ini pada para peserta pelatihan yang mengikuti kursus korea khususnya yang mengikuti ujian atau testing EPS-Topik (Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean),” ungkapnya.
Dikatakan, sistem UBT hampir serupa dengan E-Learning yang diterapkan menggunakan jalur internet dan menggunakan peralatan komputer (baik desktop maupun laptop).
Sementara penerapan UBT memungkinkan penggunaan mengakses dengan berbagai device seperti Tablet, I-pad, smartphone, bahkan Xbox.
UBT merupakan metode pengujian yang bisa meningkatkan cara uji biasa. Ini memberi kemajuan tes, manajemen catatan, dan menginformasikan hasilnya, dengan menggunakan perangkat seperti Iphone, Ipad, dan perangkat pintar canggih lainya.
Ia berharap dengan diimplementasikan sistem baru ini dapat menambah angka Naker dari TL khususnya dalam bidang perikanan bisa menjadi 500 tenaga kerja.
Sekretaris Negara SEFOPE, Alarico do Rosario mengatakan sebelumnya proses testing yang dilakukan dengan sistem PBT (Paper Based Test) dan digantikan dengan CBT (Computer Based Test) yang mengunakan komputer, tetapi fasilitas yang dimiliki SEFOPE tidak mampu mencukupi permintaan yang ada.
Dengan begitu pihak HRD memberikan dukungan 40 tablet pada SEFOPE untuk menjamin proses implementasi sistem UBT.
“Mereka membawa 40 tablet yang disinkronisasikan dengan sistem UBT agar para peserta mengikuti tes secara online mengunakan tablet yang ada. Karena, dulu proses koreksi bahan harus sampai ke Korsel dan setelah itu dilakukan test online CBT tetapi kita mendapatkan kendala dalam fasilitas,” katanya.
Dia mengakui, dalam kunjungannya ke Korsel pada 2021, pihak HRD ingin mendukung SEFOPE dengan berbagai fasilitas. Tetapi, untuk saat ini SEFOPE sendiri belum memiliki tempat yang cukup untuk menampung semuanya.
Dalam kesempatan ini, pihak HRD juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan SEFOPE yang diwakili oleh Dirjen Paul Alves tentang The Service Commitment Agreement of Point System for Recruitment of Foreign Workers atau Perjanjian Komitmen Layanan Sistem Rekrutmen Tenaga Kerja Asing.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz