DILI, 13 agustus 2022 (TATOLI)— Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari ini, menyerahkan kit PCR untuk pengujian dan diagnosis penyakit cacar monyet kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Timor-Leste.
PCR berarti reaksi berantai polimerase, adalah tes untuk mendeteksi materi genetik dari organisme tertentu, seperti virus. Tes mendeteksi keberadaan virus jika memiliki virus pada saat tes. Tes ini juga dapat mendeteksi fragmen virus bahkan setelah tidak lagi terinfeksi.
Dengan serah terima tersebut, Timor-Leste kini siap untuk melakukan 750 tes di Laboratorium Kesehatan Nasional.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan wabah cacar monyet sebagai ‘Public Health Emergency of International Concern’ (PHEIC) pada 23 Juli 2022 menyerukan tanggapan terkoordinasi dari semua negara untuk mengekang penularan penyakit.
Perwakilan WHO untuk Timor-Leste, Arvind Mathur, menjelaskan dengan wabah cacar monyet yang dinyatakan sebagai PHEIC, WHO berada di tengah-tengah dua keadaan darurat seperti itu secara bersamaan, yang lainnya adalah COVID-19. Oleh karena itu penting bagi suatu negara untuk siap tes.
“Kami senang melengkapi Kemenkes dan Laboratorium Kesehatan Nasional dengan alat tes PCR. Kami juga terus membantu Kemenkes dalam kesiapsiagaan lainnya seperti pencegahan, deteksi, pengobatan dan pelacakan kontak jika terjadi kemungkinan wabah,” kata Arvind Mathur di kantor Kemenkes Caicoli, jumat ini.
Menteri Kesehatan,Odete Maria Freitas Belo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada WHO atas penyerahan alat tes yang tepat waktu.
“Sekarang kami memiliki alat uji, kami harus menyiapkan rencana respons untuk kemungkinan wabah,” katanya di acara serah terima.
Selama beberapa bulan terakhir sejak kasus cacar monyet mulai muncul di berbagai belahan dunia, Kemenkes dengan dukungan dari WHO Timor-Leste telah melakukan enam sesi pelatihan untuk staf di titik masuk seperti bandara dan penyeberangan darat dan untuk penyedia layanan kesehatan termasuk dokter, perawat dan bidan dari HNGV dan rumah sakit rujukan.
WHO juga telah memberikan bantuan teknis untuk pengembangan rencana kesiapsiagaan dan tanggapan, komunikasi risiko dan pedoman nasional untuk pencegahan, deteksi, perawatan dan pengobatan cacar monyet.
Sejak 1 Januari 2022, kasus cacar monyet telah dilaporkan dari 75 negara anggota di enam wilayah WHO. Hingga 7 Agustus 2022, total 27.814 kasus yang dikonfirmasi laboratorium dan 11 kematian telah dilaporkan ke WHO.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz