Oecusse, 04 Agustus 2022 (TATOLI)— Duta Besar (Dubes) Korea Selatan untuk Timor-Leste (TL), Jeongho Ho Kim mengatakan sungai Noél-Ekat, sebagai monumen kenangan lima militer Korea yang meninggal pada 06 maret 2003, di Desa Bobometo, Sub Wilayah Oésilo, Wilayah Administratf Espesial Oécusse Ambeno (RAEOA), TL.
Dubes Jeongho yang didampingi Kim Yeong Deok sebagai Komandan perwakilan dari lima militer Korea yang meninggal dunia dan Ketua Otoritas RAEOA, Arsénio Paixão, dan juga keluarga korban, meresmikan proyek monumen Noel-Ekat di Desa Bobometo, sub wilayah Oésilo.
Dalam acara itu, Diplomat tersebut mengucapkan terima kasih kepada Menteri urusan Veteran Korea dan Menteri Kerjasama dan Luar Negeri dua negara yang telah mengkonstruksi monumen tersebut.
“Puncak sungai Noél-Ekat merupakan tempat dimana 19 tahun lalu, lima militer dari Korea kehilangan nyawa mereka. Pengorbanan mereka dalam usaha berkontribusi pada kemerdekaan TL,” kata Dubes Jeongho, dalam pidatonya pada acara peresmian.
Atas nama Pemerintah Korea, Dubes Korea mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada keluarga korban yang selama ini hidup dalam kesedihan atas dedikasi dari lima militer tersebut.
Dia menjamin dan percaya kepada Otoritas RAEOA dengan rakyat Oesilo, akan menjaga monumen bersejarah ini dan berharap tempat ini dapat menjadi pusat istirahat untuk masyarakat yang akan menyeberang sungai ini.
Sementara itu, Ketua Otoritas RAEOA, Arsénio Paixão Bano, bangga dengan Pemerintah dan keluarga dari Korea, yang membantu Timor-Leste dalam proses kemerdekaan.
“Atas nama rakyat RAEOA dan Timor-Leste, saya mengucapkan terima kasih kepada rakyat Korea, khususnya keluarga pejuang, yang menyerahkan anak mereka untuk misi kedamaian dan kemerdekaan TL, khususnya di Oé-Cusse,” katanya.
Selain itu, Istri dari mendiang Letnan Kolonel Byungjo Min, Kim Ayeyoung, sebagai keluarga berterima kasih kepada Pemerintah TL dan Korea, karena menyediakan tempat untuk monumen ini.
“Meski sudah lebih dari 20 tahun, namun tetap menjaga kami dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Korea dan TL,” ujarnya.
Lima miltar tersebut meninggal akibat kecelakaan dalam bencana alam. Mereka tenggelam di sungai saat ingin menyeberang. Saat itu mereka sedang melakukan misi kedamaian, dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), melalui Peace Keeping Force (KFP) di TL.
Lima korban pejuang tersebut masing- masing, Letan Kolonel Jin Kyu Park, Sersan Jong Hoon Baek, Sersan Jeong Joong Kim dan Sersan Hee Choi.
Proyek monumen tersebut dibangun Perusahaan East Sunrise Timor Constructions dengan anggaran senilai $45.700 ribu yang di alokasi dari Pemerintah Korea, melalui Kementerian urusan Veteran Korea.
Reporter : Abilio Elo Nini
Penerjemah : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz