DILI, 22 juli 2022 (TATOLI)— Seiring dengan berkurangnya angka penyebaran COVID-19 di Timor-Leste, berimbas juga pada permohonan pembuatan paspor di Departemen Catatan Sipil dan Kriminal yang meningkat tajam. Peningkatan permohonan juga sebabkan karena sudah mulai dibukanya akses penerbangan ke luar negeri.
Direktur Nasional Departemen Catatan Sipil dan Kriminal (DNICRC-Direção Nacional de Identificado Civil e Registo Criminal), Victor da Costa Neto mengatakan, sejak pandemi Covid-19 di TL reda, pelayanan bagi masyarakat untuk permohonan pembuatan paspor meningkat.
“Setelah Timor-Leste melalui pandemi Covid-19, kita melayani permohonan pembuatan paspor yang sangat meningkat. Dimana sejak januari hingga juni 2022 ini terdapat 18.480 orang yang mengajukan permohonan pembuatan paspor,” kata Direktur DNICRC, Victor da Costa Neto pada Tatoli, kolmera Dili, kamis.
Disebutkan, meningkatnya permohonan pembuatan paspor dalam enam terakhir ini telah menghasilkan $1.170.175.00 yang masuk dalam kas negara, dibandingkan dengan tahun lalu.
“Dari permohonan pembuatan paspor untuk 2022 ini meningkat dua kali lipat. Permintaan pembuatan lebih banyak untuk paspor umum. Selanjutnya, paspor kerja dan paspor diplomat. Setiap hari kami melayani sekitar 200 hingga 300 orang pada jam kerja,” jelasnya.
Dikatakan, tahun ini pembuatan paspor meningkat, karena adanya pelatihan dan tugas diluar negeri kepada pegawai negeri, direktur, anggota militar, anggota PNTL dan lainnya.
“Sedangkan pada 2020 dan 2021, pelayanan untuk permohonan pembuatan paspor berkurang,” katanya.
Dijelaskan pada 2021, pelayanan untuk pembuatan paspor berjumlah 11,506 orang, diantaranya 7.729 laki-laki, dan 3.777 perempuan. Dari pembuatan paspor pada 2021, telah menghasilkan $757.525.00 ke kas negara.
Diapun menambahkan, setiap permohonan pembuatan pasport elektronik dengan harga yang beda. Harga mulai dari $50, $75 dan $100.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz