DILI, 22 juni 2022 (TATOLI)—Pemerintah Timor-Leste (TL) mengakui proses pengiriman tenaga kerja (Naker) ke luar negeri adalah solusi sementara. Solusi itu diambil karena kurangnya lapangan kerja di dalam negeri.
Hal itu disampaikkam Wakil Menteri Perdagangan dan Industri, Domingos Lopes Antunes dalam pertemuan dengan Entitas terkait Expo Dubai 2020 yang digelar di Kantor Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama, selasa.
Berita terkait : PM Taur : Pemerintah akan bekerjasama dengan negara lain, kirim naker TL ke luar negeri
“Ketika negara belum memiliki kapasitas untuk menyediakan lapangan kerja, saya pikir dengan kehadiran kita di Expo Dubai sangat baik. Karena, akan memberi kesempatan pada Incanto Group untuk bergabung dengan agency di Uni Emirat Arab (UEA) yang memiliki daya pasar yang luas dan berkompetitif sehingga tenaga kerja yang akan kesana bisa mendapat pengalaman baru,” ungkap Menteri Domingos.
Menurutnya, saat ini pihak Uni Emirat Arab terus mengembangkan undang-undang mereka untuk bisa menjamin keberadaan tenaga kerja Timor disana. Bahkan Pemerintah sendiri berencana mendirikan sekretariat baru untuk mendukung semua warga negara di luar negeri.
Berita terkait : Kirim calon Naker TL ke Qatar, Pemerintah ingin pastikan keamanan sebelum diberangkatkan
Ia pun mengapresiasi kaum muda Timor-Leste (TL) yang mengambil inisiatif untuk bekerja di luar negeri. Dimana hal ini dinilai mampu merubah mental mereka menjadi lebih baik dan menambah pengetahuan dengan mendapatkan pengalaman baru.
“Kita jangan berkata bahwa mereka yang bekerja diluar negeri tidak baik. Tetapi, mereka bisa mendukung ekonomi keluarga. Dimana beberapa membantu adik mereka melanjutkan sekolah. Ini adalah kenyataannya,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Julião da Silva mengingatkan kepada para kaum muda yang ingin bekerja ke luar negeri harus melalui jalan legal dan tentunya atas pengetahuan kedua negara agar nantinya tidak mendapatkan masalah dan menyalahkan Pemerintah.
Berita terkait : Kirim tenaga kerja, ANED minta pemerintah Timor-Leste dirikan Kedubes di UEA
“Informasi banyak yang beredar saat ini, khususnya mereka yang sekarang di Portugal. Itu karena kedua negara belum memiliki perjanjian khusus untuk bekerja disana,” kata Julião da Silva.
Ia menyebutkan, Pemerintah tidak melarang mereka yang ingin ke Portugal tetapi saat ini hanya untuk melakukan perjalanan wisata dan itu hanya enam bulan dan tentunya ini sangat bahaya bila mereka memilih untuk bekerja disana tanpa visa khusus.
Dijelaskan, saat ini kedua negara masih melakukan diskusi mengenai mobilitas antara negara-negara anggota CPLP (Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis).
Menurut data dari Sekretariat Teknis Administrasi Pemilihan (STAE- tetum) pada awal 2022 telah melakukan pendataan dan registrasi pada warga negara Timor-Leste yang ada di luar negeri yang terdiri dari Inggris (2.203) Irlandia Utara (1.290) dan Portugal (856).
Angka dinilai bisa bertambah dikarenakan banyaknya keberangkatan yang dilakukan setiap hari khususnya untuk para naker yang akan bekerja di Australia, Korea Selatan, serta negara lainnya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz