DILI, 20 Juni 2022 (TATOLI) – Presiden Republik, José Ramos Horta, menyoroti situasi konflik internasional yang dialami negara-negara di dunia karena ambisi politisi.
Hal itu diungkapkan Kepala Negara di sela-sela kunjungan kerja ke Kantor Sekretariat Organisasi Antar Pemerintah Negara-Negara Yang Terkena (g7+), di Istana Pemerintah, senin ini.
“Konflik terjadi karena ambisi para pengambil keputusan politik karena tidak mampu menyelesaikan sengketa teritorial, perbatasan dan geopolitik”, kata Presiden Horta dalam keterangannya kepada wartawan usai berkunjung di kantor utama g7+.
Menurut Presiden Republik, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus memiliki tanggung jawab dalam keamanan kolektif global.
Ia menyatakan keprihatinannya bahwa mereka yang memulai perang dan berdampak pada anak-anak, perempuan dan masyarakat kurang mampu, karena kenaikan harga kebutuhan pokok dan bahan bakar yang terus melonjak.
Presiden Horta juga menyebutkan bahwa g7+ atas nama negara-negara rapuh di Asia, Afrika dan Karibia memiliki peran penting di PBB sebagai lembaga multilateral.
“Organisasi ini memiliki suara dan berpengaruh di forum internasional ketika negara-negara industri dan PBB terlibat dalam dialog tentang konflik, pembangunan berkelanjutan, dan perubahan iklim”, paparnya.
Kepala Negara menggarisbawahi bahwa g7+ atas nama Pemerintah Timor-Leste memperoleh kredibilitas internasional sebagai mitra dialog dengan beberapa negara. Karena, organisasi ini memenuhi persyaratan internasional dalam penyelesaian konflik.
Ia meminta kepada g7+ untuk membantu inisiatifnya sebagai utusan khusus organisasi tersebut untuk memimpin rekonsiliasi guna menyelesaikan krisis kemanusiaan di Timur Tengah.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz