DILI, 06 juni 2022 (TATOLI)–Sekretaris Jenderal PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), António Guterres dalam pesannya untuk perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, memperingatkan bahwa sistem alam Bumi tidak dapat lagi memenuhi tuntutan seluruh umat manusia.
“Planet ini adalah satu-satunya rumah kita. Sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan atmosfernya, kekayaan dan keanekaragaman kehidupan di Bumi, ekosistemnya, dan sumber dayanya yang terbatas. Tapi kami gagal melakukannya,” kata Sekjen PBB dalam surat siaran pers yang diakes Tatoli, senin ini.
Himbauan kesadaran manusia akan lingkungan hidup, kata Sekjen PBB, telah ada sejak 1973. Dimana telah dilakukan untuk bagaimana meningkatkan kesadaran dan membangkitkan momentum politik seputar keprihatinan lingkungan yang berkembang, seperti polusi bahan kimia beracun, penggurunan, dan pemanasan global.
“Penting bagi kita untuk mengelola alam dengan bijak dan memastikan akses yang adil ke layanannya, terutama bagi orang dan komunitas yang paling rentan,” tegas Sekjen PBB.
Menurut Sekjen PBB bahwa, lebih dari tiga miliar orang terkena dampak ekosistem yang terdegradasi. Polusi menyebabkan sekitar sembilan juta kematian dini setiap tahun, dan lebih dari satu juta spesies tumbuhan dan hewan berisiko punah serta banyak dalam beberapa decade.
“Hampir separuh umat manusia sudah berada di zona bahaya iklim 15 kali lebih mungkin meninggal akibat dampak iklim seperti panas ekstrem, banjir, dan kekeringan,” katanya, seraya menambahkan bahwa ada kemungkinan 50:50 suhu global akan menembus. Batas Perjanjian Paris 1,5℃ dalam lima tahun ke depan. Dan pada tahun 2050, lebih dari 200 juta orang setiap tahun berisiko akan mengungsi akibat perubahaan iklim.
Ketika para pemimpin dunia berkumpul 50 tahun yang lalu di Konferensi PBB tentang Lingkungan Manusia, mereka berkomitmen untuk melindungi planet ini. “Tapi kami masih jauh dari berhasil. Kami tidak bisa lagi mengabaikan bel alarm yang berdering lebih keras setiap hari,” kata Sekjen PBB.
Sekretaris Jenderal menguraikan rekomendasi untuk mengaktifkan energi terbarukan di mana-mana dengan membuat teknologi terbarukan dan bahan baku tersedia untuk semua, memotong birokrasi, mengalihkan subsidi, dan melipatgandakan investasi.
“Bisnis perlu menempatkan keberlanjutan di jantung pengambilan keputusan mereka demi kemanusiaan dan keuntungan mereka sendiri. Planet yang sehat adalah tulang punggung hampir setiap industri di Bumi,” katanya.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz