iklan

INTERNASIONAL, DILI, SOSIAL INKLUSIF

Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia, Dewan Pers TL gelar seminar 

Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia, Dewan Pers TL gelar seminar 

Memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia Dewan Pers menggelar seminar sehari di Gedung Delta Nova, Comoro, Dili, selasa (03/05/2022). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 03 mei 2022 (TATOLI)— Jurnalis di seluruh dunia memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia pada 3 mei ini. Di Timor-Leste peringatan serupa diperingati Dewan Pers bersama para jurnalis dengan menggelar seminar sehari di Gedung Delta Nova, Comoro, Dili.

Dalam peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia Dewan Pers mengelar seminar dengan tema ‘Jornalismu iha Ameasa Dijitalizasaun’ (Jurnalis berada dalam ancaman teknologi digital)

Ketua Umum Dewan Pers (KI-tetum), Virgílio Guterres meminta untuk menerapkan  kebebasan pers di Timor-Leste.

“Setelah dua tahun, kebebasan pers dibatasi akibat dampak  pandemi Covid-19. Sekarang saatnya kita mulai menerapkan kebebasan pers, bukan menunjukan aktivitas jurnalisme, khususnya pada masalah yang dihadapi oleh jurnalis yang setiap tahun meningkat,  karena dalam era digitalisasi,” kata Ketua Dewan Pers, Virgílio dalam  pidatonya pada acara  peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di Delta Nova Dili, selasa ini.

Menurutnya, hal yang mengancam kebebasan pers adalah masalah hoax.  Dengan informasi hoax dari masyarakat dapat mengakibatkan kualitas jornalisme menurun.

“Saat ini kita hidup dalam era digitalisasi. Mari kita bersama untuk mengindentifikasi ancaman apa saja yang selama ini jurnalis hadapi,” ungkapnya.

Dikatakan, dalam perjanjian platform online, banyak orang ingin cepat mempublikasi berita yang diliput dilapangan, namun  berita yang disajikan kurang menampilkan  fakta, bukti, konfirmasi dan verifikasi data sehingga dapat memberikan ancaman bagi khalayak masyarakat.

“Ini  akan memberikan ancaman bagi jurnalis  di era saat ini. Bisa dibilang bahwa digitalisasi dapat mengancam aktivitas jurnalisme, sehingga untuk mencegahnya dibutuhkan literasi digital pada wartawan,” tutur Virgilio.

Dia juga mengatakan, dalam waktu dekat Dewan Pers  akan membahas dengan pusat pelatihan yang ada tentang disediakannya kurikulum jurnalisme. Karena, Dewan Pers  berfokus pada pengetahuan jurnalis.

Sementara itu Menteri urusan Parlamen dan Komunikasi Sosial (MAPKOMS), Francisco Jerónimo mengatakan, pada era dijital saat ini, internet dapat memfasilitasi aktivitas jurnalis, dan juga dapat menjadi ancaman.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!