DILI, 27 april 2022 (TATOLI)—Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia mendukung UN-Women memfasilitasi pelatihan Literasi Digital untuk lebih dari 200 kaum muda di empat kotamadya.
Official Comunication UN Women dan Vocal Point untuk Kaum Muda, Helio Miguel mengatakan pelatihan tersebut untuk memberdayakan suara pemuda dan mengakhiri ekstremisme kekerasan secara online dan offline.
“Lebih dari 200 pemuda menyelesaikan pelatihan literasi digital untuk melawan kebencian dan mempromosikan kohesi social. Karena, dampak dari semua ini sangat tinggi dan khususnya kepada kaum perempuan, masyarakat LGBTI dan juga mereka yang diabaikan,” ungkap Helio Miguel usai membagikan sertifikat kepada para peserta, selasa ini di Maubara Room, Timor Plaza.
Ia menjelaskan, setelah pelatihan selesai, 24 peserta kini menjadi fasilitator dan memiliki memperluas pelatihan dengan pemuda di empat kotamadya dan memimpin advokasi untuk mempromosikan kohesi sosial.
Pemeritah Australia melalui DFAT memberikan dukungan sebesar $96.000 untuk proses pelatihan yang terbagai dalam dua tahap berbeda seperti empat bulan pada tahun 2020 dan enam bulan di akhir tahun 2021 dan awal 2022 di empat kotamadya seperti Liquiça, Dili, Ermera dan Manatuto.
“Karena dilihat hasil dari pelatihan tahap pertama pihak DFAT pun tertarik untuk melanjutkan tahap kedua, kita berharap pelatihan seperti ini bisa terus ada,” katanya.
Peserta pelatihan yang kini menjadi fasilitator, Joanita Antoneta Pinto menghargai pelatihan yang Ia dapatkan karena bisa meningkatkan pengetahuan tentang pengunaan teknologi yang baik di era modernisasi dan berani untuk mengatakan hal yang benar.
Salah satu pembicara sekaligus sebagai Koresponden Media Lusa di Timor-Leste, Antonio Sampiao juga mengingatkan kepada kaum muda untuk berani berkata jujur karena kemerdekaan TL diperoleh dari perjuangan dan kegigihan kaum muda.
“Kekuatan terbesar gerakan ini adalah aktivis dan pemuda yang merupakan agen perubahan sosial yang paling kuat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers Nasional, Virgilio Guterres mengapresiasi inisiatif UN Women dan kaum muda untuk meingkatkan pengetahuan literasi dan khususnya diterapkan di kotamadya lain. Karena, berada dalam masyarakat milenial yang membutuhkan fasilitas teknologi untuk mendapatkan informasi.
“Tidak ada pengetahuan, tidak ada kekuatan. Sebagai pemuda, gunakan suara Anda untuk mengubah norma sosial yang menindas Anda,” ungkap Virgillio Guterres.
Ia menginformasikan Dewan Pers sendiri berperang aktif untuk melawan fake news dan pengenalan literasi digital melalui kerjasama dengan para mitra UNDP dan UNESCO.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz