DILI, 26 april 2022 (TATOLI)—Pemerintah melalui Kementerian Perminyakan dan Mineral (MPM) bersama dengan Otoritas Nasional Perminyakan dan Mineral (ANPM) melakukan koordinasi dengan para operator untuk mengimplementasi subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak).
Pertemuan koordinasi tersebut digelar di di Suai Room, Timor Plaza, senin ini, dan mendapatkan partisipasi Menteri MPM, Víctor da Conceição Soares, Menteri Kementerian Transportasi dan Komunikasi, José Agostinho da Silva, serta direktur dan para teknik dari kementerian dan ANPM.
Para operator yang hadir terdiri dari, operator angkutan jalan, udara dan laut, termasuk 59 operator SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) yang memiliki izin.
Berita terkait : Pemerintah setuju alokasi subsidi BBM untuk transportasi umum
Direktur Downstream ANPM, Nelson de Jesus mengatakan pernyataan ini terhubung dengan keputusan undang-undang aturan pemerintah No. 18/2022 tentang alokasi subsidi kepada penyelenggara angkutan jalan umum, penyelenggara angkutan udara dan laut nasional, dan pembeli BBM yang ditujukan untuk kegiatan pertanian dan perikanan.
“Pertemuan hari ini untuk menyebarkan dan mencari informasi dari para operator agar bagaimana bisa menguraikan mekanisme untuk mengimplementasikan keputusan UU no. 18/2022 tentang subsidi,” ungkap Nelson de Jesus di Suai Room, Timor Plaza, senin.
Dikatakan, menurut penelitian yang dilakukan ANPM menunjukan bahwa harga BBM normal mencakup $1.08. Tetapi saat ini telah meningkat menjadi $1.35. Dengan begitu mekanisme memberikan subsidi BBM kepada setiap penerima untuk membawa voucher ke SPBU dan bisa bayar dengan harga $1,08 dan selebihnya Pemerintah yang akan bayar.
Berita terkait : Presiden Lú Olo, sahkan subdisi BBM pada transportasi umum
“Voucher ini nantinya akan dibawa lagi kepada ANPM untuk membuat kalkulasi dimana dengan data yang telah ada. Setelah itu mengajukan kepada setiap kementerian yang memakai voucher, agar bisa membayar kepada SPBU,” katanya.
Dalam implementasi keputusan UU tersebut, ANPM berwenang untuk melakukan verifikasi dan mengambil data dari setiap SPBU setiap hari. Dengan begitu bisa dibayar dengan adil pada waktu implementasi. ANPM dan Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP) serta Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MTK) menerima data untuk mengunakan harga yang sama di setiap SPBU.
“Untuk angkutan jalan akan menerima voucher dan menulis nomor plat angkutan, setelah itu baru mengisi minyak dan untuk angkutan laut dan udara kita akan memberikan tanda agar tidak ada kecurangan,” ucap Direktor Nelson.
Selain itu, Direktur Irmão Timor Fuel dari Rejiaun Administrativa Espesiál Oé-cusse Ambeno (RAEOA), Julio Mak, menilai inisiatif Pemerintah ini sangat baik untuk membantu masyarakat, tetapi dibutuhkan koordinasi yang baik.
“Kendala kami adalah mobilisasi BBM dari Dili ke Oé-cusse melalui laut saat ini dengan harga yang sangat mahal. Dulu kami membawa 70 ton BBM dari Dili ke Oé-cusse dengan harga $9.000, tetapi saat ini mencapai $20.000. Jadi kami bisa menjual hingga $2 per liter,” jelas Julio.
Dia memberikan solusi dimana Pemerintah bisa memfasilitasi mobilisasi BBM melalui darat agar mengurangi harga. Saat ini harga BBM di Oé-cusse, untuk solar $1,55 dan bensin $1,45.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz