DILI, 08 april 2022 (TATOLI)– Kementerian Pariwisata, Perdagangan dan Industri (MTKI) melalui Departemen Regulasi Nasional Perdagangan dan Perlindungan Konsumen melakukan survei dan identifikasi harga minyak goreng yang melonjak di pasar nasional.
Direktur Nasional Departemen Regulasi Perdagangan dan Perlindungan Konsumen, Bertinetti Viera Lobo Baptista mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan Departemen Regulasi Nasional, mengidentifikasi harga minyak goreng sangat melonjak.
“Harga normal sebelumnya pada februari hingga maret, minyak goreng 4,5 liter dari pihak pemasok utama seharga $6.93, sekarang naik menjadi $7.38,” kata Direktur Nasional, Bertinetti Viera Lobo Baptista kepada Tatoli di kantornya, jumat ini.
Dia menjelaskan, bahwa pengecer memutuskan untuk menawarkan harga pada bulan Februari dengan $7,25 hingga $7,75 untuk 4,5 liter minyak goreng.
Berita terkait : Kreativu Furak : Kelangkaan minyak goreng berdampak pada harga yang terus melonjak
Dikatakan, minyak goreng berisi 2 liter yang ditawarkan distributor pada Februari menjadi $3,50 dan pada maret seharga $4,00. Jadi, harga toko dan pasar adalah $3,75 melonjak menjadi $4,25.
Berdasarkan data MTKI menunjukkan produk gula pasir juga mengalami kenaikan harga di pasaran. Tercatat 50 kg gula pasir pada bulan februari dan maret $33,50. Harga pengecer mencapai $33,75 di toko dan pasar.
Diungkapkan, MTKI mengambil data dari enam distributor utama di Dili yang terdiri dari Perisos, Lisun, Fortuna, Alfa Dili, Kreative Furak dan W4.
Ia menjelaskan penyebab utama kenaikan harga karena negara pengekspor utama tidak memungkinkan untuk memasok lebih banyak kebutuhan pokok ke pasar Timor-Leste.
Berita terkait : CCI-TL : Timor-Leste akan alami krisis minyak goreng
“Indonesia merupakan salah satu pemasok utama yang masih belum memungkinkan untuk lebih banyak memasok makanan dan bahan lainnya ke Timor-Leste. Pemerintah Indonesia fokus menjawab tuntutan pasar Indonesia,” katanya.
Dijelaskan, saat ini dua pemasok utama di Timor-Leste masih memiliki stok minyak goreng dan perlu didistribusikan ke pengecer. Perisos memiliki 10 kontainer minyak goreng dan Fortuna memiliki 23 kontainer.
Dikatakan, para distributor membutuhkan dukungan pemerintah untuk memastikan kelancaran proses transportasi untuk mencapai pasar Timor-Leste.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz