iklan

DILI, SOSIAL INKLUSIF

Pendidikan kesehatan reproduksi seksual bantu perempuan tidak terjebak dalam penikahan dini

Pendidikan kesehatan reproduksi seksual bantu perempuan tidak terjebak dalam penikahan dini

Direktur Plan International Timor-Leste, Diliana Ximenes. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 29 maret 2022 (TATOLI)—Plan International Timor-Leste (TL) melakukan sosialisasi pendidikan kesehatan reproduksi seksual kepada 100 siswa perwakilan dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di kota Dili.

Country Director Plan International TL, Dillyana Ximenes dalam sambutannya mengatakan Plan International sedang berupaya memberikan informasi mengenai pendidikan reproduksi seksual kepada para remaja khususnya anak perempuan, agar tidak terjebak dalam pernikahan dini yang nantinya akan merusak kesehatan mereka.

“Kita memberikan informasi mengenai pendidikan kesehatan reproduksi seksual ini agar bisa menambah pengetahuan para kaum muda dan tidak secepatnya mengambil keputusan untuk menikah dibawah umur,” kata Dyliana Ximenes dalam sambutannya di Delta Nova, selasa ini.

Manajer Program Plan International, Etha Mota mengatakan, sekitar 100 anak permepuan remaja dari berbagai sekolah menengah yang berpartisipasi dalan sosialisasi tersebut dengan materi utamanya adalah reproduksi seksual.

Plan International punya komitmen untuk terus memberdayakan generasi muda, khususnya perempuan untuk melindungi diri secara mental dan fisik agar bisa menghindari dari pernikahan dini.

Alasan utama Plan International Timor-Leste melakukan sosialisasi pendidikan kesehatan reproduksi seksual kepara kaum remaja perempuan karena di Timor-Leste angka pernikahan dini kian meningkat.

 Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa ibu hamil di bawah usia 19 di tingkat kotamadya berjumlah 4640 yang terdiri dari Aileu 100, Ainaro 154, Baucau 431, Bobonaro 936, Covalima 418, Dili 511, Ermera 822, Lautem 80, Liquiça 601, Manatuto (81), Manufahi (122), Oe-Cusse 172 dan Viqueque 212.

Dalam sosialisasi ini, Plan International mengharapkan beberapa poin penting yakni para pengambil keputusan bisa memahami kehidupan para remaja perempuan dan kaum perempuan bisa mendapat bantuan atas keputusan atas kasus mereka.

 Selain itu, Plan International bekerja sama dengan mitra lokal dan masyarakat sipil untuk mempromosikan hak remaja berkaitan dengan kesehatan reproduksi seksual, dan memerlukan kerjasama antara kementerian terkait agar orang tua bisa membantu terutama anak perempuan.

Plan International telah melebarkan sayapnya di 80 negara, dengan tujuan mempromosikan hak-hak kaum muda dan mempromosikan kesetaraan bagi anak perempuan dan laki-laki.

Plan International memiliki visi utama untuk membantu anak perempuan mengambil keputusan yang tepat, untuk memastikan bahwa semua anak perempuan dapat meraih kesejahteraan mereka di masa yang akan datang.

Reporter : Cidalia Fátima

Editór     : Cancio Ximenes

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!