iklan

EKONOMI, PENDIDIKAN, SOSIAL INKLUSIF

SEA siap implementasi program ‘Escola Verde’ di tiga sekolah

SEA siap implementasi program ‘Escola Verde’ di tiga sekolah

Sekretariat Negara untuk Lingkungan (SEA) mengelar pertemuan dengan direktor sekolah guna akan melanjutkan program “Escola Verde” (Green School) di Aula SEA, Acait, Dili, kamis (24/03). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 24 maret 2022 (TATOLI)— Sekretariat Negara untuk Lingkungan (SEA) pada 2022 ini akan melanjutkan program ‘Escola Verde’  (Green School)  di tiga kotamadya yaitu, Baucau, Lautém dan Viqueque untuk tiga sekolah.

Direktur Pusat Pendidikan dan Informasi Lingkungan SEA, Amenica Machado Fernandes menjelaskan, ini adalah salah satu program pemerintah dimana pelaksanaan program ‘Escola Verde’ memperkenalkan konsep dan praktik kelestarian lingkungan ke sekolah dasar dan menengah di seluruh negeri, sebagai kegiatan ekstrakurikuler.

Berita terkait : Sekolah St. Madalena de Canossa luncurkan inisiatif program Sekolah Hijau

“Tahun ini,  kita akan memulai kembali program ini di tiga sekolah. Salah satunya  untuk sekolah Vila Nova Baucau, dan termasuk dua sekolah di Lautem  dan Viqueque,” jelas Amenica Machado Fernandes kepada wartawan di Acait, Dili, kamis ini.

Dalam implementasi program tersebut, SEA akan memberikan dukungan pelatihan kepada para guru dan siswa bagaiman menjaga lingkungan serta membibit pohon yang   akan ditanam di halaman sekolah agar menjamin udara yang segar serta lingkungan bersih bagi guru dan siswa.

Sejak diimplementasikan pada 2016, program ‘Escola Verde’ telah melibatkan tujuh sekolah seperti Sekolah EBC Esperança da Patria Becora Dili, Sekolah Menegah Atas (SMA) Catolica Santo Antonio Manatuto, Sekolah EBC Fatuku Same Manufahi, Sekolah Menegah Atas Dom Martinho Maliana Bobonaro,  Sekolah EBC Salele Suai Covalima dan Sekolah Colégio de Sto. Inácio de Loiola (CSIL) Kasait Liquiça.

Sementara itu, SEA pun telah meluncurkan proses studi banding untuk program ‘Escola Verde’ dengan tujuan untuk melibatkan kembali Direktur dan Koordinator  dari tujuh sekolah yang ikut berpartisipasi agar menyampaikan kemajuan implementasi program tersebut yang akan menjadi referensi bagi sekolah lain.

“Kita ingin menciptakan sebuah keberlanjutan dari program ini agar melibatkan semua sekolah di seluruh kotamadya. Diharapakan dengan program ini dapat mengubah pola pikir akan pentingnya menjaga lingkungan,” katanya.

Direktur Sekolah EBC Esperança da Patria Becora Dili, João da Silva Perreira. Foto Tatoli/Francisco Sony

Dilain pihak, Direktur Sekolah EBC Esperança da Patria Becora Dili, João da Silva Perreira mengungkapkan sekolahnya mendapatkan banyak kemajuan dan saat ini memiliki lingkungan yang bersih. Sehingga, setiap tahun banyak orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya di sekolah ini.

Direktur itu pun mengatakan,  pada awal implementasi sekolah Esperança da Patria mendapatkan kendala air bersih untuk menyiram tanaman. Tetapi, pengelolaan dana sekolah yang baik maka akan melakukan pengeboran air sendiri untuk mendapatkan air bersih demi  menjamin berjalannya program ‘Escola Verde’.

“Sekolah kami mendapatkan berbagai kemajuan dan sekarang memiliki banyak pohon dan tanaman yang indah. Dulu kami tidak memiliki air tetapi kami mengebornya sendiri. Karena, semua tanaman ini membutuhkan  air untuk menyiram,” ucapnya.

Menurut Konstitusi RDTL, setiap orang berhak atas lingkungan yang manusiawi, sehat, dan seimbang secara ekologis serta berkewajiban untuk melindungi dan memperbaikinya demi kepentingan generasi mendatang.

Negara mengakui perlunya melestarikan dan meningkatkan sumber daya alam. Negara harus mempromosikan tindakan untuk mempertahankan lingkungan dan menjaga pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam hal ini, Pemerintah akan mengejar tujuan prioritas berikut di bidang lingkungan hidup salah satunya dengan melestarikan program ‘Escola Verde’.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!