iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, ERMERA

Perusahaan Gracia Farm asal Timor-Leste import ayam petelur dari Indonesia  

Perusahaan Gracia Farm asal Timor-Leste import ayam petelur dari Indonesia   

Ayam petelur di Perusahaan Gracia Farm yang berlokasi di Post Adminstratif Railaco, Kotamadya Ermera Timor-Leste (TL). Foto Tatoli/Cidalia Fatima

ERMERA, 18 maret 2022 (TATOLI)— Perusahaan Gracia Farm yang berlokasi di Post Adminstratif Railaco, Kotamadya Ermera Timor-Leste (TL) mengimport ayam petelur DOC (Day Old Chicken) dari Bali dan Surabaya, Indonesia.

Manager Gracia Farm, Octávia da Costa menjelaskan, biasanya perusahaan melakukan import ayam petelur dari Malaysia, tetapi dalam empat tahun terakhir perusahaan mengimportnya dari Surabaya dan Bali, Indonesia.

Dikatakan, biasa perusahaan melakukan import tiga kali dalam setahun atau empat bulan sekali.Tetapi, karena adanya pandemi Covid-19 dan prosedur yang berlaku perusahaan hanya bisa mengimpor sekali dalam setahun serta menggunakan pesawat yang dicharter. Jadi, biaya pengeluarannya mahal dibandingkan dengan sebelumnya.

“Dulu proses import ayam petelur  berjalan sangat baik, dan  stock telur bisa di jamin. Tetapi sejak januari hingga  maret tahun ini produksi telur menurun disebabkan ayam petelur yang ada sudah memasuki fase yang tidak produktif. Jadi, ayam yang tidak produktif harus kami jual. Untuk itu, sekarang ayam petelur yang ada ini, diimport pada  2020 dan 2021,” jelas Octávia pada Tatoli secara esklusif di kantor Gracia Farm, Ermera, kamis ini.

Dijelaskan, perusahaan bisa mengimpor mulai dari 24.000 hingga 35.000 induk ayam. Dimana biasanya per-ekor ayam dengan harga $2.00 sampai $2.25, tetapi saat ini telah naik. Satu ekor ayam dengan harga  $3.00 atau lebih.

Dikatakan, pada 2020, perusahaan mengimpor 35.000 ayam petelur. Tetapi, produksinya mulai menurun. Karena, ayam petelur  sudah memasuki fase tidak produktif. Biasanya produksi telur bisa mencapai 210 dos sampai 275 dos tetapi setelah berkurangnya impor ayam pada  januari dan februari 2022, prduksi menurun sampai 56 dos setiap hari.

Dikatakan, setiap hari dalam waktu 24 jam satu ayam produktif bisa bertelur sekali dan lebih lambat 32 jam sekali. Tetapi, jika dalam jangka waktu tersebut tidak bertelur, maka ayam tersebut dinilai tidak produktif dan harus dijual agar perusahaan tidak mendapatkan kerugian untuk makanan ayam.

Dijelaskan, untuk makanan   ayam petelur diimport langsung dari Surabaya, Indonesia sebanyak enam kontainer  dalam sekali impor. Pada setiap kontainer terdapat 400 sak dengan satu sak harga $50. Setiap hari perusahaan bisa memberi makan ayam mulai dari 100 sak sampai 200 sak tergantung dari  stock ayam yang ada.

Disebutkan, pada  November 2021, perusahaan telah mengimpor 45.000 ayam petelur. Tetapi, proses produksi baru mencapai 10% karena umur produksi maximum ayam petelur harus 18 minggu.

“Terakhir kali import November tahun lali, produksi baru mencapai 10% jadi pada April 2022   baru  bisa mencapai 95% produksi,” jelasnya.

Saat ini, total 70.000 ayam di Perusahaan Gracia Farm.  Produksi ayam mulai meningkat dari 85 dos sampai 100 dos. Setiap dos terdapat 12 rak dan 350 butir telur dengan harga dari $50 hingga $65. Harga tersebut tergantung dari ukuran telur dan bisa dibeli melalui agen resmi di Kampung Baru, Comoro-Dili.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!