DILI, 3 Maret 2022 (TATOLI) – Invasi Rusia terhadap Ukraina terus menjadi perbincangan di dunia. Perdana Menteri Timor-Leste, Taur Matan Ruak menegaskan dukungan dan solidaritasnya bagi rakyat Ukraina.
“Invasi Rusia ke wilayah Ukraina tidak dapat diterima. Atas nama rakyat Timor-Leste, saya ingin menyampaikan solidaritas kami kepada rakyat Ukraina yang saat ini mempertahankan tanah, hak dan kemerdekaan mereka melawan invasi Rusia”, kata PM Taur, di Markas Besar F-FDTL, Fatuhada, Dili, kamis ini.
Berita terkait : Paus Fransiskus : Rabu Abu, Hari Doa dan Puasa untuk perdamaian di Ukraina
PM Taur mengatakan, Timor-Leste menderita, selama 24 tahun, dampak terburuk dari invasi adalah rakyat yang menjadi korban dan TL benar-benar menentang segala jenis invasi.
Taur Matan Ruak juga mengingat konsekuensi negatif dari perang dan penderitaan banyak orang, terutama wanita, anak-anak dan para orang tua.
Kepala Pemerintahan, juga meminta para pemimpin dunia untuk mencari solusi diplomatik untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina.
Berita terkait : g7+ Kutuk invasi Rusia ke Ukraina
Perlu diingat bahwa Rusia meluncurkan serangan militer terhadap Ukraina dengan pasukan darat dan pengeboman di beberapa kota, pada 24 februari 2022 ini.
Sementara itu, dokumen resmi dari Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Timor Leste, menyatakan keprihatinan atas situasi saat ini di Ukraina.
“Kami mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk segera melakukan gencatan senjata dan mencari solusi diplomatik. Mengingat masa lalu pendudukan Indonesia. Di mana Timor-Leste mengakui bahwa perang tidak menguntungkan siapa pun. Kemerdekaan Ukraina harus dihormati,” tulis dokumen kementerian tersebut.
Reporter : Afonso do Rosário
Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)