iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN

Jepang – UNICEF beri hibah $3 juta untuk Timor-Leste dukung program gizi

Jepang – UNICEF beri hibah $3 juta untuk Timor-Leste dukung program gizi

Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, Masami Kinefuchi. Foto UNICEF

DILI, 03 maret 2022 (TATOLI)– Pemerintah Jepang dan organisasi Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), menganggarkan dana hibah  senilai $3 juta untuk mendukung program gizi di Timor-Leste (TL).

Bantuan dana hibah  tersebut disalurkan melalui penandatanganan kesepakatan yang dilakukan Duta Besar Jepang untuk TL, Masami Kinefuchi dengan Perwakilan Negara UNICEF untuk TL, Bilal Durrani.   Kemitraan ini akan mengatasi malnutrisi pada anak dan ibu, termasuk stunting, wasting dan kekurangan mikronutrien.  Program nutrisi tersebut akan dilakukan selama  dua tahun (2022-2023).

Program tersebut difokuskan untuk  mempromosi praktik gizi yang lebih baik untuk anak-anak, remaja dan ibu bagaimana merawat para anak yang menderita kekurangan gizi akut, memperkuat sistem nasional dan jaringan masyarakat, serta membantu membalikkan tingginya tingkat kekurangan gizi pada anak balita.

Menteri Kesehatan, Odete Maria Freitas Belo mengatakan, intervensi khusus akan dilaksanakan di kotamadya Covalima, Lautem, Liquica dan Manufahi dan RAEOA Oe-cusse.

“Kami telah membuat kemajuan dalam membalikkan beberapa tren negatif kekurangan gizi di TL, termasuk stunting dan wasting, serta bergerak ke arah yang benar   berkat kerja kami dengan UNICEF dan mitra lainnya,” ungkap Odete dalam siaran pers yang diakes Tatoli, kamis ini.

Ia menambahkan masih banyak yang harus dilakukan untuk mempercepat kemajuan dalam mengatasi kekurangan gizi pada saat paling kritis dalam kehidupan anak-anak, sebelum mereka mencapai usia dua tahun. “ Kami memastikan mereka bertahan hidup, menghindari stunting dan wasting, dan siap untuk sekolah dan belajar sepanjang hayat,” kata Menteri Odete.

Menurutunya, dukungan   dari Pemerintah Jepang ini akan membantu TL secara bersama-sama meningkatkan status gizi bayi, anak-anak, remaja, dan ibu. Stunting menurun dari 50,2 persen menjadi 47,1 persen, sementara wasting berkurang dari 11 menjadi 8,6 persen antara tahun 2013 dan 2020.

Sementara itu, Perwakilan UNICEF untuk TL, Bilal Durrani mengungkapkan hampir 80% dari otak manusia berkembang pada usia dua tahun, dan jika stunting dan wasting tidak ditangani dalam dua tahun pertama kehidupan seorang anak, itu sudah terlambat.

“Anak-anak yang kekurangan gizi lebih mungkin meninggal daripada rekan-rekan mereka yang bergizi baik. Mereka yang bertahan hidup berisiko lebih tinggi mengalami stunting dan wasting dan menghadapi kekurangan nutrisi esensial yang mengubah hidup mereka,”  jelasnya.

Di bawah proyek, Peningkatan Gizi Anak di Timor-Leste, Jepang dan UNICEF akan mendukung upaya Pemerintah Timor-Leste untuk mempercepat pengurangan prioritas kekurangan gizi dan berkontribusi pada pengurangan stunting, kekurangan berat badan dan kurus pada akhir tahun 2023 di antara anak-anak 0-23 bulan.

Proyek ini akan membantu merawat 11.962 anak yang menderita kekurangan gizi akut, memberikan konseling bagi 12.000 wanita hamil, menyediakan 20.000 remaja dengan suplemen mikronutrien, dan mendukung intervensi gizi lainnya.

Dilain pihak, Duta Besar Jepang untuk TL, Masami Kinefuchi mengatakan negaranya menjadi tuan rumah International Nutrition Summit pada akhir tahun lalu, dan pihaknya terkesan dengan komitmen kuat yang dibuat   Perdana Menteri TL untuk memperbaiki situasi gizi di TL.

“Atas nama Pemerintah Jepang, saya dengan senang hati menandatangani kontrak baru dengan UNICEF untuk bantuan $3 juta untuk program nutrisi tersebut,” katanya.

Dirinya  berharap bantuan Jepang untuk program ini akan mempercepat perbaikan situasi gizi di negara TL.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!