DILI, 26 februari 2022 (TATOLI)—Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus turut merasakan kesedihan yang dialami masyarakat Ukraina atas serangan Rusia dan meminta dunia mendoakan perdamaian.
Berikut kutipan pesan Paus Fransiskus dari Roma, Italia yang diakses Tatoli, melalui portal resmi, sabtu ini.“Saya memiliki kesedihan yang besar di hati saya pada situasi yang memburuk di Ukraina. Terlepas dari upaya diplomatik beberapa pekan terakhir, skenario yang semakin mengkhawatirkan terbuka,” ungkap Paus Fransiskus.
Berita terkait : Timor-Leste prihatin atas situasi yang terjadi di Ukraina
Dilanjutkan, “Seperti saya, banyak orang di seluruh dunia mengalami kesedihan dan kekhawatiran. Sekali lagi perdamaian semua terancam oleh kepentingan para pihak. Saya ingin mengimbau mereka yang memiliki tanggung jawab politik untuk melakukan pemeriksaan hati nurani yang serius di hadapan Tuhan. Tuhan perdamaian dan bukan Tuhan perang, yang adalah Bapa dari semua dan bukan hanya beberapa, yang ingin kita menjadi saudara dan bukan musuh,” jelas Paus.
Paus Fransisku meminta semua pihak yang terlibat untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan lebih banyak penderitaan bagi penduduk, mengacaukan koeksistensi antar negara dan mendiskreditkan hukum internasional.
Berita terkait : Antonio Guterres: Tindakan Rusia terhadap Ukraina lawan piagam PBB
“Sekarang saya ingin mengajak semua orang, baik yang percaya maupun yang tidak percaya. Yesus mengajar kita bahwa kebodohan yang kejam dari kekerasan dijawab dengan senjata Allah, dengan doa dan puasa,” tutur Paus.
Paus menambahkan, “saya mengundang semua orang untuk menjadikan tanggal 2 maret, (Rabu Abu) sebagai hari puasa untuk perdamaian. Saya secara khusus mendorong orang percaya untuk mendedikasikan diri mereka secara intens untuk berdoa dan berpuasa pada hari itu. Semoga Ratu Damai menjaga dunia dari kegilaan perang,” kata Paus.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz