DILI, 17 februari 2022 (TATOLI)— Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menyerahkan 12.600 tinta pemilu dan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Badan Penyelenggara Pemilu (BPP) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 19 maret 2022.
12.600 botol tinta pemilu dan APD diserahkan kepada Sekretariat Teknik Administrasi Pemilu (STAE) dan Komisi Pemilihan Umum (Comissão Nacional de Eleições- CNE) selaku Badan Penyelenggara Pemilu.
Kedua peralatan tersebut sangat penting untuk mendukung Pilpres 2022 guna memastikan transparansi dan keamanan Covid-19 selama pemilu berlangsung. Tinta dan APD tersebut dibeli UNDP di bawah proyek Pemilu Tahan Covid-19 di Timor-Leste (CORE-TL), yang didanai pemerintah Jepang dan Timor-Leste (TL).
Proyek CORE-TL membeli 12.600 botol tinta permanent bekerja sama dengan Pemerintah TL. Penggunaan tinta itu disepakati BPP dan Parpol pada sidang uji tinta yang digelar desember 2021.
Sementara itu, delapan item APD untuk petugas penyelenggara, yakni 60 galon desinfektan, 6.000 botol desinfektan dan 30, 660 set mesin pompa, Alat Pelindung Diri, 5.800 lembar Masker KN95, 8.000 kotak masker pembuangan (total 400.000 lembar), 1.600 thermo scanner, dan 2.900 pasang sarung tangan. Semua item tersebut didukung dengan keuangan dari Pemerintah Jepang.
Perwakilan UNDP di TL, Munkhtuya Altangerel mengatakan, penggunaan APD ini dengan benar merupakan protokol dan untuk melaksanakan pemilu dengan aman di bawah situasi Covid-19. APD ini tidak hanya mengamankan kesehatan masyarakat secara fisik, tetapi juga menghilangkan hambatan atau ketakutan pemilih untuk berpartisipasi dalam pemilu di keramaian.
“Protokol tindakan pengamanan Covid merupakan inisiatif untuk melindungi kehidupan warga dan juga melakukan pemilihan umum yang demokratis dan inklusif di seluruh kotamadya,” ungkap Munkhtuya Altangerel di Kantor STAE, kamis ini.
Dilain pihak, Direktur Umum STAE, Acilino Branco mengatakan, penggunaan tinta permanent menjadi fitur keamanan yang efektif untuk menghindari pemilih memberikan banyak surat suara selama masa pemilihan sejak Kemerdekaan Timor-Leste.
“Tinta pemilu pasti akan berkontribusi untuk mengamankan transparansi pemilihan yang akan datang dan penguatan hak untuk memilih secara demokrasi,” katanya.
Acilino mengungkapkan rencana STAE akan mendistribusikan semua bahan ke setiap pusat pemilu yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Dikatakan, negara Jepang adalah teman baik TL yang berkontribusi di setiap pemilihan sejak dulu. Mereka memberikan bantuan untuk pencegahan Covid-19. “Kita tidak merubah proses pemilihan tetapi mengaplikasikan protokol kesehatan di setiap pusat pemungutan suara termasuk mereka yang ada di ruang isolasi karena positif Covid-19,” katanya.
Dubes Jepang, Masami Kinefuchi melalui siaran pers menjelaskan pemilu mendatang, TL akan menghadapi tantangan yang belum pernah dialami pada pemilu sebelumnya, yaitu penyebaran virus Covid-19.
“Ditengah gelombang pandemi yang terjadi belakangan ini, kami berharap APD ini dapat membantu memastikan penanganan CoviD-19. Pemilu yang tangguh dan demokratis besar harapan kami agar dapat berjalan dengan lancar seperti yang telah disampaikan sebelumnya,” ucapnya.
Proyek UNDP CORE-TL dilaksanakan dengan dukungan dana dari Pemerintah Jepang sebesar $4 juta dan Pemerintah Timor-Leste senilai $360 ribu. Melalui kemitraan yang kuat dengan Pemerintah Jepang, dan Timor-Leste melalui CNE dan STAE serta melalui proyek CORE-TL akan mengupayakan pemilu yang tangguh, terinformasi, dan inklusif di tingkat nasional dan kotamadya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz