DILI, 17 januari 2022 (TATOLI)— Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa COVAX Facility telah memberikan dosis vaksin Covid-19 sebanyak 1 miliar untuk 200 negara.
COVAX Facility memulai mengiriman pertama pada 5 Januari 2021. Pengiriman pertama 1,1 juta vaksin vaksin Covid-19 ke Rwanda.
Melalui surat siaran pers yang diakses Tatoli dijelaskan, WHO bersama dengan mitra, COVAX memimpin operasi pengadaan dan pasokan vaksin terbesar dalam sejarah, dengan pengiriman ke 144 negara hingga saat ini. Tetapi pekerjaan yang telah mencapai tonggak sejarah ini hanyalah pengingat dari pekerjaan yang tersisa.
Dijelaskan, pada 13 Januari 2022, dari 194 Negara Anggota, 36 Negara Anggota WHO telah memvaksinasi kurang dari 10% dari populasi mereka. Ambisi COVAX dikompromikan dengan penimbunan di negara-negara kaya, wabah bencana yang menyebabkan perbatasan dan pasokan terkunci. Dan kurangnya pembagian lisensi, teknologi, dan pengetahuan oleh perusahaan farmasi berarti kapasitas produksi tidak digunakan.
COVAX bekerja sama dengan pemerintah, produsen, dan mitra untuk memastikan bahwa ketika negara-negara menerima vaksin, mereka dapat mengirimkannya kepada orang-orang dengan cepat.
Dengan vaksin yang diperbarui, sekaranglah saatnya bagi semua warga negara untuk menuntut pemerintah dan perusahaan farmasi berbagi alat kesehatan secara global dan mengakhiri siklus kematian serta kehancuran pandemi ini dan membatasi varian baru dan mendorong pemulihan ekonomi global.
COVAX adalah pilar vaksin dari Accelerator Access to Covid-19 Tools (ACT) sebagai kolaborasi global yang inovatif untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil ke tes, perawatan, dan vaksin Covid-19.
Diluncurkan pada akhir April 2020, pada acara yang diselenggarakan bersama Direktur Umum Organisasi Kesehatan Dunia, Presiden Prancis, Presiden Komisi Eropa, dan Yayasan Bill & Melinda Gates.
Access to Covid- 19 Tools (ACT) Accelerator menyatukan pemerintah, ilmuwan, bisnis, masyarakat sipil, dan dermawan serta organisasi kesehatan global (The Bill & Melinda Gates Foundation, CEPI, FIND, Gavi, The Global Fund, Unitaid, Wellcome, WHO, dan Bank Dunia).
Setelah peluncuran ACT-Accelerator, UNICEF dan PAHO menjadi mitra pengiriman untuk COVAX pilar vaksin.
Organisasi-organisasi ini telah bergabung untuk mempercepat berakhirnya pandemi dengan mendukung pengembangan dan pemerataan tes, perawatan, dan vaksin yang dibutuhkan dunia untuk mengurangi kematian dan penyakit parah.
Sementara itu, organisasi-organisasi itu juga ingin segera memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi secara penuh secara global dalam waktu dekat, dan memfasilitasi pengendalian penyakit Covid-19 pada tingkat tinggi dalam jangka menengah.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz