DILI, 12 januari 2022 (TATOLI)– Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP) setiap tahun selalu mengalokasikan dana senilai $500.000 untuk melestarikan perkembangan produksi pohon cendana termasuk pohon kayu merah dan mahoni.
Kepala Umum Kehutanan, Kopi dan Tanaman Industri, Raimundo Mau, mengatakan program perkembangan hutan masyarakat dilakukan sejak 2017. Tujuannya, untuk melakukan penghijaun pada wilayah yang diprioritaskan.
“Anggaran tersebut setiap tahun digunakan untuk menanam pohon pada lahan seluas 50 hektar. Dana itu juga digunakan untuk program penampungan air hujan pada tangki yang didalam tanah, agar dapat digunakan kembali setelah musim kemarau,” katanya.
Berita terkait : 2005-2021, MAP tanam bibit pohon cendana pada lahan 300 hektar
Dikatakan, untuk merealisasikan program tersebut dengan baik, pihaknya telah menambahkan beberapa fasilitas diantaranya, dua mobil untuk mendistribusi 5 ribu liter air bersih. Air tersebut dapat mendukung wilayah yang ditanami pohon.
Dijelaskan, wilayah yang menjadi prioritas masing-masing, Pos administratif Lakluta, Kotamadya Viqueque dengan lahan 200 hektar tanah. Pos administratif Zumalai, kotamadya Covalima (lahan 100 hektar), dan Manduki, kotamadya Bobonaro dengan lahan 200 hektar, termasuk diwilayah yang menjadi pusat pada tanaman kopi, di Kotamadaya Ermera Pos administratif Letefoho dan Aileu, namun mendapatkan hambatan selama musim kemarau.
Berita terkait : Peringati Hari Raya Kehutanan, MAP akan tanam bibit pohon cendana di Manatuto
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz