iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, DILI, HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

UMDP peringati hari invasi dengan lakukan seminar

UMDP peringati hari invasi dengan lakukan seminar

Foto spesial

DILI, 07 desember, 2021 (TATOLI)- Serikat Gerakan Patriotik Demokratik (UMDP- Union Movimento Democrata Patriota)  merayakan hari invasi 7 desember 1975 dengan melakukan seminar agar bisa mencerminkan stabilitas politik, sosial-ekonomi dan membangun negara yang lebih baik.

7 desember 1975, merupakan hari dimana pasukan Indonesia melancarkan invasi besar-besaran ke Timor-Leste. Pada penyerbuan tersebut, ribuan orang TL meninggal pada hari tersebut.

Ketua UMDP, Alexandrino Xavier mengatakan, tujuan UMDP menyelenggarakan seminar untuk memberikan informasi yang cukup mengenai situasi genting yang dihadapi negara ini. Karena, TL  saat ini menghadapi masalah utama soal stabilitas sosial-ekonomi, politik dan demokrasi sehingga menghambat proses pembangunan negara.

“Rakyat TL tidak setuju jika negara ini dijejaki negara lain. Namun pada intinya mereka juga tidak membiarkan negara ini, masih melakukan invasi pada beberapa aspek yang tidak memberikan kontribusi bagi kebebasan dan kesejahteraan rakyat,” kata Ketua UMDP, Alexandrino Xavier, dalam sambutannya, di aula CNE Colmera Dili, selasa ini.

Sementara itu Mantan Presiden Republik,  José Ramos Horta mengatakan dirinya akan terus berkontribusi   untuk stabilitas sosial-ekonomi dan politik. Karena,  sejak masa invasi pada 1975 dan bahkan pada tahun 1999, dirinya tetap berkontribusi pada negara.

“Pada tahun 2006, saya diundang oleh mantan Presiden Republik,  Xanana Gusmão untuk pembentukan negara. Saya membantu untuk menormalkan situasi setelah rakyat menderita akibat konflik,” jelas José Ramos Horta kepada wartawan.

Dia menambahkan, beberapa dialog dilakukan sebagai alternatif penyelesaian berbagai aspek terutama untuk stabilitas keamanan.

Dilain sisi, Rektor Universitas Da Paz (UNPAZ), Adolmando Soares mengatakan 7 desember merupakan hari yang sangat berkesan bagi generasi muda TL untuk mengingat lebih dari ribuan orang Timor meninggal pada hari itu. Namun juga merupakan hari refleksi pembangunan negara TL.

“Kita harus bercermin pada pahlawan kita yang gugur dalam perang, sejak 1975 juga 1999. Jadi, hari ini kita juga bercermin pada pembangunan negara kita karena banyak rakyat TL yang masih membutuhkan stabilitas ekonomi, sosial dan demokrasi,” ucapnya.

Dikatakan, TL diperlukan untuk stabilitas politik, sosial ekonomi dan sistem demokrasi, yang dapat memberikan dampak bagi pembangunan negara.

Adolmando menjelaskan  berdasarkan penelitian Bank Dunia pada tahun 2015 mengatakan TL akan menghadapi krisis ekonomi. Hal ini tercermin dari kurangnya kapasitas kepemimpinan TL  yang dapat membangun dan menormalkan aspek-aspek stabilitas politik, demokrasi, dan sosial-ekonomi.

Dikatakan, untuk memastikan kontribusi pada stabilitas negara, yang paling diminta adalah kapasitas kepemimpinan. Seorang pemimpin diminta untuk memiliki kapasitas penuh saat  mengambil keputusan. Keputusan harus fokus pada kepentingan nasional dan kontribusi untuk pembangunan negara.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!