DILI, 07 Desember 2021 (TATOLI)—Assosiasi Eks Tahanan Politik (Assoppol) membagikan informasi tentang nilai-nilai para pejuang kepada generasi muda agar mereka meneruskan perjuangan para pejuang melalui partisipasi dalam pembangunan mengisi kemerdekaan Timor-Leste (TL).
Ketua Assoppol, Jacinto Das Neves Alves, mengutarakan hal itu pada peringatan hari invasi 7 desember di Dili, selasa ini.
Menurutnya, hari invasi 7 desember merupakan hari nasional untuk mengingat kembali perjuangan para pejuang mempertahankan kemerdekaan TL yang dideklarasikan pada 28 nopember 1975. Nilai-nilai perjuangan ini harus ditanamkan pada generasi muda untuk meneruskannya dalam mengisi kemerdekaan TL.
“Tujuan dibagikannya nilai-nilai perjuangan para pejuang kepada generasi muda agar mereka dapat meneruskan kepada anak cucunya sehingga nilai sejarah perjuangan tetap terpelihara dengan baik. Selain itu dengan nilai dan semangat para pejuang dapat memotivasi generasi muda untuk berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan demi kesejahteraan masyarakat TL,” paparnya kepada wartawan di Kantor CNC Dili, selasa ini.
Dikatakan, dalam konteks perjuangan dalam peperangan, generasi muda tidak akan terlibat dan partisipasi lagi, namun mereka meneruskan nilai-nilai dan semangat perjuangan itu dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan demi kemajuan negara ini.
“Generasi muda harus mampu berdiri sendiri karena generasi muda sebagai tulang punggung negara yang akan melanjutkan pembangunan menuju masa depan yang lebih baik dan demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Ia juga minta kepada generasi muda untuk rajin belajar karena hanya dengan ilmu pengetahuan generasi muda dapat membangun negara ini dengan baik.
“Saya minta generasi muda rajin belajar agar memiliki pengetahuan luas. Belajar bukan sekedar untuk mendapatkan gelar, namun bagaimana dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dapat membangun negara ini dengan baik,” pesan Jacinto Alves.
Sementara itu, Koordinator Lembaga Bantuan untuk Masyarakat Sipil (GASC), Filipe da Costa meminta kepada generasi muda untuk mencegah masalah gisi buruk di negara ini agar ke depannya masyarakat hidup lebih baik dan sejahtera.
“Pencegahan masalah gisi buruk sangat penting karena dengan nutrisi yang baik dan terjamin akan membantu generasi muda untuk membangun negara ini dengan baik,” tuturnya.
Ia menambahkan, berdasarkan data kementerian kesehatan tahun 2020, tercatat angka mal nutrisi di TL mencapai 47.1% dan kebanyakan anak-anak usia 5 tahun ke bawah. Setiap tahun angka mal nutrisi mencapai 1500.
“Lembaga masyarakat sipil mendapatkan dana dari pemerintah, untuk memperbaki imunitas rakyat, karena hal tersebut dapat mempengaruhi masyarakat sipil maupun politik,” ucapnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz