DILI, 04 desember 2021 (TATOLI)—Sekretariat Negara Urusan Seni dan Budaya (SEAK), Teófilo Caldas mengatakan Asosiasi Arte Moris harus mematuhi hukum dan bekerjasama dengan pemerintah melalui Sekretaris Negara urusan properti untuk pindah ke tempat yang telah disediakan.
“Jika Sekretaris Negara Urusan Properti telah menyediakan tempat kepada mereka di Bebora meskipun itu kecil, namun mereka dapat mengembangkannya sendiri. Kita tidak ingin mereka terlalu bergantung pada pemerintah. Kita ingin Asosiasi ini berusaha sendiri,” kata Teófilo kepada wartawan di Parlamen Nasional (PN) Dili, jumat ini.
Sebelumnya, kata dia, dirinya sudah mendatangi tempat Arte Moris di Comoro untuk bertemu langsung dengan koordinator Arte Moris agar meyakinkan tempat tersebut, namun koordinator tidak ada di tempat karena ada urusan.
“Selama ini kami mendukung semua organisasi dan Asosiasi seni termasuk Arte Moris. Solusi saat ini harus tempati dulu gudang yang ada di Bebora dan selanjutnya akan kami lihat lagi tempat yang baik untuk Arte Moris,”ujarnya.
Dijelaskan, dalam hukum jika telah diberikan surat peringatan untuk pindah dari tempat tersebut maka harus mematuhi karena tempat tersebut akan diberikan kepada dewan veteran dan bukan berarti SEAK mengabaikan Asosiasi Arte Moris.
“Sebelumnya ada tiga tempat yang direncanakan untuk diberikan kepada Arte moris yaitu, gudang Bebora, Casa Europa, dan satunya lagi di belakang Hotel Timor, Dolog. Ketiga tempat tersebut merupakan tempat alternatif untuk Arte moris,”ucapnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Arte Moris, Iliwato Dana Bere mengatakan bahwa, pihaknya tidak ingin pindah ke Gudang Bebora karena tempat itu sangat tidak memadai.
“Sebelumnya, kami tidak mempunyai tempat untuk pindah, namun pemerintah melalui SEAK dan Urusan Properti berikan tempat di Bebora. Kami sangat menghargai itu, namun tempat tersebut tidak memadai dan daya tampungnya kecil sehingga tidak dapat menampung kami semua,”kata Iliwati kepada wartawan di Comoro, Dili.
Ia menegaskan bahwa Arte Moris tidak akan pindah ke Bebora, dan saat ini Asosiasi tersebut mengamankan dulu hasil kerajinannya. Ada dua orang yang ingin memberikan tempat yaitu, Xanana Gusmão bersedia untuk memberikan tempat Xanana Reading Room, dan José Ramos Horta memberikan rumahnya untuk menyimpan barang tersebut dan Keuskupan Dili memberikan tempat di Katedral Dili.
“Tempat yang layak bagi kami yaitu tempat yang dapat mengakomodasi Asosiasi Arte Moris tersebut, jika kembali kejalanan pun kami siap karena seni tidak membutuhkan tempat yang mewah dan kami awalnya dari jalanan,”tukasnya.
Dikatakan, saat ini ada sekitar 63 anggota Asosiasi Arte Moris. Setiap tahunnya membuka pelatihan hingga 100 orang, dalam menggambar, musik dan lainnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor: Armandina Moniz