iklan

INTERNASIONAL, DILI, PENDIDIKAN, SOSIAL INKLUSIF

UNESCO Jakarta nilai sains adalah kunci atasi perubahan iklim

UNESCO Jakarta nilai sains adalah kunci atasi perubahan iklim

Foto google

DILI, 30 november 2021 (TATOLI)– Perwakilan UNESCO di Jakarta, Indonesia, Hans Thulstrup mengatakan  perayaan Hari Sains Sedunia di Timor-Leste (TL) mengingatkan bahwa sains adalah kunci utama   mengatasi perubahan iklim.

“Ini adalah sebuah kehormatan bagi UNESCO untuk merayakan hari sains sedunia di TL. Sains adalah kunci untuk mengembangkan sebuah sistem berkelanjutan dan perayaan hari ini untuk bersama mencari solusi untuk perubahan iklim,” kata Hans Thulstrup melalui Zoom Metting di INFORDEPE, Caicoli, selasa ini.

Ia menjelaskan, tema perayaan untuk tahun 2021 adalah “Building Climate-Ready Communities” (Membangun Komunitas Siap Iklim) dan  tahun 2021 menandai peringatan ke-20 Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan.

Berita terkait : Rayakan hari Sains Internasional, 50 kelompok menangkan kompetisi sains

Dengan perubahan iklim yang menjadi ancaman serius bagi kehidupan miliaran orang dan planet ini, perayaan tahun ini akan menyoroti pentingnya “Membangun Komunitas Siap Iklim”.

Dikatakan, tujuannya untuk membawa sains lebih dekat ke masyarakat dengan menyoroti beberapa aspek ilmiah utama dan kemungkinan solusi yang diberikan oleh sains, teknologi, dan inovasi untuk beberapa tantangan global utama yang dihadapi masyarakat saat ini.

Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan merangkul dampak positif yang dibawa sains kepada masyarakat. Tujuan utama dari merayakan hari ini adalah untuk memahami peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat.

Penyelenggaraan acara terfokus yang terkait dengan komitmen terhadap sains dan masyarakat adalah salah satu hasil positif dari Konferensi Dunia Sains 1999 di Budapest yang dianggap sebagai kesempatan untuk menegaskan kembali setiap tahun komitmen untuk mencapai tujuan yang dinyatakan dalam Deklarasi Sains dan Penggunaan Pengetahuan Ilmiah dan untuk menindaklanjuti rekomendasi Agenda Sains.

Sejak diproklamasikan oleh UNESCO pada tahun 2001, Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan telah menghasilkan banyak proyek, program, dan pendanaan nyata untuk sains di seluruh dunia. Hari itu juga membantu mendorong kerja sama antara ilmuwan yang tinggal di wilayah yang dirusak oleh konflik. Salah satu contohnya adalah pembentukan Organisasi Sains Israel-Palestina (IPSO) yang didukung UNESCO.

Alasan merayakan Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan berakar pada pentingnya peran sains dan ilmuwan untuk masyarakat yang berkelanjutan dan kebutuhan untuk menginformasikan dan melibatkan warga negara dalam sains.

Dalam hal ini, Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan menawarkan kesempatan untuk menunjukkan kepada masyarakat umum relevansi sains dalam kehidupan mereka dan untuk melibatkan mereka dalam diskusi. Usaha semacam itu juga membawa perspektif unik pada pencarian global untuk perdamaian dan pembangunan.

Hari Sains Dunia untuk Perdamaian dan Pembangunan pertama dirayakan di seluruh dunia pada 10 November 2002 di bawah naungan UNESCO. Perayaan tersebut melibatkan banyak mitra, seperti pemerintah, organisasi antar pemerintah dan non-pemerintah, Komisi Nasional UNESCO, lembaga ilmiah dan penelitian, asosiasi profesi, media, guru sains dan sekolah.

Kantor UNESCO di Jakarta didirikan sebagai kantor lapangan untuk Kerjasama Ilmu Pengetahuan Asia Tenggara (SEASCO) pada tahun 1951. Pada tahun 1967 menjadi Kantor Wilayah untuk Ilmu Pengetahuan dan Asia Tenggara (ROSTSEA).

Sejak 2001 UNESCO Jakarta menjadi Biro Sains untuk Asia dan Pasifik dan Kantor Gugus untuk Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Timor-Leste. Ia mengambil peran sebagai titik fokus bagi Timor-Leste pada tahun 2002.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!