iklan

EKONOMI, POLITIK, DILI, SOSIAL INKLUSIF

GIZ: Program Kemitraan “Ai ba Futuru” untungkan empat kotamadya  

GIZ: Program Kemitraan “Ai ba Futuru” untungkan empat kotamadya  

Foto google

DILI, 16 november 2021 (TATOLI)- Organisasi Internasional Jerman (GIZ) melalui  “Ai ba Futuru” atau (Program Kemitraan Wanatani berkelanjutan) telah menawarkan manfaat langsung untuk empat kotamadya yang berlokasi pada bagian timur Timor-Leste (TL).

Penasihat Teknis “Ai Ba Futuru”, Sérgio Barreto mengatakan program berkelanjutan Wanatani (Agrofloresta) saat ini dilaksanakan di empat kota  masing-masing, Manatuto, Baucau, Viqueqe dan Lautem. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di pedesaan, khususnya bagi para petani.

Dijelaskan, keuntungan  yang dapat diperoleh penerima manfaat dari program “Ai Ba Futuru”  yaitu, meningkatkan produktivitas kuntum melalui agro kuntum yang berkelanjutan, menyediakan kapasitas pelatihan bagi orang-orang yang terlibat dengan wanatani.

Manfaat lainnya adalah, Value Chain (rantai nilai) fokus pada produk pertanian dan hortikultura agar dapat disukai pasar lokal, nasional dan regional serta penguatan kerangka kelembagaan dan organisasi wanatani yang fokus pada perencanaan pemanfaatan lahan secara partisipatif.

“Program wanatani ini berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Perikanan yang dianggap sebagai mitra utama. Program ini diselesaikan di tujuh desa dan proyek ini akan dilaksanakan juga di  32 desa. Pada keluaran program ini kami juga fokus pada rencana strategi wanatani,” kata Sérgio Barreto pada Tatoli di Palm Bussiness Center, Hudi Laran, senin ini.

Ia menambahkan, “Ai Ba Futuru” telah menanam lebih dari dua juta bibit alam di empat kotamadya. “Ai Ba Futuru” memiliki tujuan utama pada tiga  juta benih yang dibutuhkan untuk tumbuh. Benih-benih lokal tersebut dikualifikasikan oleh Kementerian Pertanian dan Perikanan melalui Association of commercial seed Agriculture.

Dijelaskan, program ini juga mendistribusikan benih produk lokal yang terdiri dari jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar, salak, rambutan dan vanili ke pertanian lokal untuk dibudidayakan di lahan mereka. Bantuan ini untuk membantu masyarakat di pedesaan agar dapat memiliki cukup makanan untuk dimakan dan dapat dikirim ke pasar untuk mendapatkan pendapatan bagi peningkatan ekonomi keluarga.

Adapaun layanan di sektor pertanian yang telah diterapkan GIZ  dan mendukung empat sekolah teknik pertanian di Fuiluro, Mantuto, Lakluta dan Latularai; mempromosikan rantai nilai untuk mendukung pusat pelatihan pemuda di kotamadya Dili, Baucau dan Lautem.

GIZ juga mendukung komunitas untuk pendirian Fours Pre-processing Bambo Center di Mane-Haat Manatuto, Wagala Baucau, Luru Lospalos dan Mosuloisima Viqueque. Dengan demikian, kegiatan program ini merupakan respon terhadap kelestarian wanatani yang memberikan manfaat langsung dan langsung kepada masyarakat.

GIZ melalui “Ai Ba Futuru “ menawarkan peluang bagi empat ribu petani di Manatuto, Baucau, Viqueque dan Lautem untuk memanfaatkan program wanatani berkelanjutan. Dengan demikian, total penerima manfaat langsung mencapai lebih dari 12.000.

Program Kemitraan “Ai ba Futuru” telah dilaksanakan hampir 4 tahun, dimana program ini ditandatangani dengan Kementerian Pertanian Perikanan pada tahun 2017 dan pelaksanaan program pada   2018 dan program ini akan berakhir pada   2022.

Output dari program ini membantu petani bisa mendapatkan pendapatan $3.000 atau $4.000, bahkan beberapa individu mengumpulkan $8.000 hingga $12.000 untuk pendapatan dari produk lokal. Output ini dapat disumbangkan untuk pemulihan ekonomi dalam keluarga mereka.

Pembiayaan program ini didukung Uni Eropa dan Germany International Organization (GIZ) dengan total dana sebesar 19.2 juta Euro.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!