iklan

EKONOMI, POLITIK, INTERNASIONAL, DILI, HEADLINE, LSM, SOSIAL INKLUSIF

Laporan HBDA terungkap 80% bangunan alami kerusakan struktural

Laporan HBDA terungkap 80% bangunan alami kerusakan struktural

Perwakilan UNDP di Timor-Leste, Munkhtuya Altangerel, menyerahkan laporan hasil servei Penilaian Kerusakan Rumah dan Bangunan (HBDA-Housing and Building Damage Assessment) kepada Menteri Administrasi Negara, Miguel Pereira de Carvalho. Foto UNDP

DILI, 15 november 2021 (TATOLI)—Badan Pembangunan PBB (UNDP) bersama pemerintah Timor-Leste (TL), senin  ini meluncurkan laporan survei Penilaian Kerusakan Rumah dan Bangunan (HBDA-Housing and Building Damage Assessment)  yang telah dilakukan pada lima kotamadya, terungkap 80% bangunan alami kerusakan struktural.

Topan Tropis Seroja melanda wilayah TL dan sekitarnya pada 4 april 2021 yang menyebabkan bencana alam di TL  sehingga atas permintaan Pemerintah kepada sistem PBB untuk membantu penilaian kebutuhan, maka UNDP memimpin teknis dalam melakukan HBDA pada juni 2021.

Ada dua tujuan utama HBDA dalam melakukan survei yaitu untuk menilai kerusakan yang terjadi pada bangunan, selain kebutuhan dan kondisi mata pencaharian dan kebutuhan rumah tangga yang terkena dampak banjir; serta dimasukkan kedalam Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (PDNA) untuk menginformasikan perencanaan pemulihan.

Laporan survei Penilaian Kerusakan Rumah dan Bangunan (HBDA-Housing and Building Damage Assessment). Foto UNDP

HBDA dilakukan bersama UNDP-TL, Departemen Teknik Sipil UNTL, dan Direktorat Jenderal Statistik, Direktorat Jenderal Pembangunan Pedesaan dan Sekretaris Negara Perlindungan Sipil.

Ada lima  kotamadya yang paling terkena dampak dicakup oleh HBDA yaitu Dili, Liquiça, Manatuto, Baucau dan Ainaro. Sebanyak 928 bangunan dinilai, dan 860 rumah tangga disurvei untuk mata pencaharian termasuk 20 bisnis komersial.

90% rumah tangga melaporkan penurunan pendapatan rumah tangga karena banjir. Kerusakan peralatan, kerusakan produk jadi, kekurangan/kekurangan bahan baku dan penurunan produktivitas adalah alasan yang paling banyak dikutip untuk mempengaruhi bisnis setelah banjir.

“HBDA juga menunjukkan bahwa sekitar 80% dari bangunan yang disurvei telah mengalami beberapa kerusakan struktural, 12,7% bangunan runtuh sepenuhnya dan 8,8% rusak parah,” tulis dalam laporan HBDA.

Rekomendasi untuk usulan build-back-better dimasukkan ke dalam PDNA yang telah disampaikan kepada Pemerintah. Keseluruhan temuan dan rekomendasi dari HBDA dibagikan kepada mitra pemerintah pada akhir Juli 2021.

Perwakilan UNDP di TL, Munkhtuya Altangerel menyoroti temuan-temuan kunci dari HBDA termasuk beberapa rekomendasi untuk Build-Back-Better yang telah dimasukkan ke dalam PDNA.

“Tim UNDP siap mendukung Pemerintah dan mitra untuk meneruskan temuan dan rekomendasi yang muncul dari HBDA, dan kami terus mendukung Pemerintah dalam menetapkan visi dan prioritas dalam membangun masyarakat yang lebih tahan iklim”, ungkap Perwakilan UNDP dalam acara peluncuran laporan survei HBDA di Kantor PBB, Caicoli.

Sementara itu, Menteri Administrasi Negara, Miguel Pereira de Carvalho menyampaikan terima kasih kepada UNDP karena memimpin pekerjaan survei HBDA. Ia menyambut baik hasil dan rekomendasi di dalamnya yang melengkapi kesenjangan data dan informasi yang dimiliki pemerintah.

“Laporan tersebut akan memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah untuk membuat rencananya terutama dalam persiapan satu tahun lagi telah diperkirakan akan terjadi mempengaruhi Kawasan Asia termasuk TL antara sekarang dan April 2022”.

Hasil HBDA disambut baik peserta yang hadir dalam peluncuran tersebut termasuk pejabat senior pemerintah, mitra pembangunan dan organisasi masyarakat sipil. Di antara masukan yang diterima selama diskusi adalah perlunya kerjasama yang lebih erat di masa depan antara pemerintah, lembaga publik dan masyarakat.

Dilain pihak, Direktur Nasional Sistem dan Pelaporan dari kantor Direktorat Jenderal Statistik, Silvino Lopes menyoroti pentingnya data dalam membuat keputusan yang tepat. Menurutnya orang sering berpendapat bahwa pengumpulan data adalah latihan yang mahal, namun akan lebih mahal untuk merancang dan membangun infrastruktur tanpa data.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!