DILI, 09 november 2021 (TATOLI) – Portugal dan Pemerintah Timor-Leste (TL) melalui Kementerian Pertanian dan Perikanan, menandatangani protokol kerja sama ilmiah teknis untuk pengembangan sektor kopi dan nota kesepahaman kerja sama bilateral di sektor pertanian.
Kedua dokumen ditandatangani oleh Duta Besar (Dubes) Portugal untuk TL, José Pedro Machado Vieira dan Menteri Pertanian dan Perikanan TL, Pedro dos Reis di Pusat Kebudayaan Kedutaan Besar Portugal di Dili, senin.
Kerja sama yang dilakukan memungkinkan kelanjutan proyek Quinta Portugal di kotamadya Aileu dan memperdalam penelitian di sektor kopi.
Dubes Portugal untuk TL, José Pedro Machado Vieira mengungkapkan kerja sama tersebut mendukung produsen lokal untuk mendiversifikasi dan meningkatkan produksi pertanian di sektor agroforestri.
“Ini adalah hari yang sangat berarti bagi kerja sama kita, khususnya di bidang pertanian. Kami menandatangani dua dokumen yang sangat penting untuk pengembangan kerja sama kami. Dokumen ini akan memberikan landasan hukum untuk kerjasama ini”, kata Dubes, José Pedro Machado Vieira.
Dijelaskan, protokol tersebut menandai dua dekade kerjasama Portugal di sektor agroforestri di TL, dengan pembentukan Quinta de Portugal.
Sementara itu, Menteri Pertanian dan Perikanan TL, Pedro Reis, mengatakan dokumen yang ditandatangani akan menjadi dasar hukum untuk kerjasama di sektor kopi di masa depan.
“Penandatanganan kesepakatan yang dimaksud, mengenai proyek Quinta Portugal di Aileu. Karena nota kesepahaman tersebut sudah habis masa berlakunya, maka hari ini kita lakukan penandatanganan pembaharuan kerjasama untuk menjadi landasan hukum kedepannya”, ungkapnya.
Protokol kerjasama, yang juga melibatkan Pusat Penelitian Karat Kopi (CIFC) dari Institut Tinggi Agronomi Universitas Lisbon, bermaksud untuk memperbarui dan memperdalam pekerjaan yang telah dimulai antara 2009 dan 2012, untuk mengkarakterisasi dan mempelajari jenis kopi.
Karat Kopi yang ada di TL dan identifikasi tanaman yang menjanjikan untuk penciptaan varietas baru kopi Arabika yang tahan terhadap penyakit. Karat Kopi merupakan penyakit terpenting pada tanaman kopi arabika, menyebabkan kerugian produksi lebih dari 30%.
Penyakit yang disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix, menginfeksi daun pohon kopi, membentuk, di bagian bawah, pustula serum uredosporik berwarna oranye, yang dapat menyebabkan daun rontok sebelum waktunya dan melemahkan tanaman.
Peneliti CIFC, dalam presentasi mereka tentang hasil kerja bersama yang dilakukan antara Kementerian Pertanian dan Perikanan TL, mencatat bahwa ras fisiologis penyakit yang diidentifikasi di TL dicirikan sebagai yang paling mematikan di dunia.
Penelitian ini akan memungkinkan untuk lebih memahami penyakit dan keturunan utama yang ada di wilayah negara dan membantu mengidentifikasi tanaman yang produktif dan tahan terhadap penyakit.
Acara penandatanganan dihadiri perwakilan Pemerintah TL, universitas dan pusat penelitian nasional, mitra pembangunan dan teknisi dari Kementerian Pertanian dan Perikanan.
Reporter : Cidalia Fàtima
Editor : Armandina Moniz