iklan

INTERNASIONAL, KEADILAN

PITL hapus kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di Aileu

PITL hapus kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di Aileu

Foto google

DILI, 28 oktober (TATOLI)-Country Director Plan International di Timor-Leste (PITL), Diliana Ximenes mengatakan dengan program “Hatete Lae ba Violensia Hasoru Feto,” Plan Internasional menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di wilayah cakupan Aileu.

“Kekerasan terhadap perempuan berarti kekerasan terhadap kemanusiaan dan dapat merusak fisik dan mental perempuan bahkan tidak memberikan kontribusi bagi sebuah keluarga yang mampu membangun kehidupan yang harmonis. Karena itu, Plan mengembangkan program tersebut di wilayah cakupan Aileu,” kata Diliana Ximenes di Aula Delta Nova, Dili, kamis.

Ia menambahkan, kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling umum di seluruh dunia pada umumnya dan di TL. Kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, khususnya kekerasan pasangan intim di TL tetap meluas, dengan 38% hingga 59% wanita berusia antara 15 hingga 19 tahun mengalami kekerasan dalam hidup mereka.

Di TL, setidaknya satu dari tiga perempuan pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual selama hidupnya. Pembenaran atas kekerasan tetap tinggi, dengan 74 persen perempuan dan 53 persen laki-laki berusia 15-49 setuju dengan setidaknya satu pembenaran untuk pemukulan istri.

Pada tahun 2013, sebuah studi dasar tentang maskulinitas di TL menemukan bahwa secara umum, penerimaan atau toleransi terhadap kekerasan melawan anak meningkat seiring bertambahnya usia. Untuk menghilangkan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, yang dibutuhkan adalah strategi pencegahan kekerasan yang efektif untuk mengatasi akar penyebab dan pendorong kekerasan.

Perwakilan Sekretaris Negara Kesetaraan dan Inklusi (SEI), Maria Filomena Babo Martins mengakui angka kekerasan lagi-lagi terhadap perempuan dan anak perempuan semakin meningkat khususnya di Dili sebagai ibu kota TL dan kotamadya Ermera.

Dengan demikian, Plan International merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat yang berdiri pada komitmen untuk berkontribusi dalam mengurangi jumlah kekerasan melawan anak di TL, khususnya di kecamatan Aileu.

“Saya bangga dengan pencapaian pelaksanaan program yang diimplementasikan Plan International bekerjasama dengan mitra lainnya,” ucapnya.

Sedangkan Perwakilan Duta Besar Uni Eropa, Karla da Silva Leitzke mengatakan Uni Eropa fokus memerangi kekerasan berbasis kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan secara global dan khususnya di TL.

“UE juga memiliki tanggung jawab besar untuk menyelesaikan masalah kekerasan melawan anak dan perempuan di TL. Karena itu, UE telah menawarkan jumlah yang didanai lebih dari $5.000 kepada Plan International dan dengan mitra untuk keberhasilan program tersebut,” ujar Karla.

Ia menegaskan, Uni Eropa terus mendukung semua mitra untuk membantu semua orang untuk mengurangi kekerasaun melawan anak dan perempuan dan memastikan semua orang dapat memiliki pengetahuan yang baik dan tidak berkontribusi untuk kekerasan berbasis perempuan dan anak perempuan.

Berdasarkan kemajuan pencapaian proyek menunjukkan 4.500 wanita dan remaja putri berusia 15 sampai 40 tahun (30%. Dari mereka berusia 15 sampai 19 tahun) dan 2.000 pria dan pemuda berusia 15 hingga 40 tahun (30% di antaranya berusia 15 hingga 19 tahun) sudah cukup menerima saran yang baik dalam proyek ini di 12 desa terpilih di Kota Aileu.

Proyek ini didanai Uni Eropa dan perusahaan dengan dua LSM lokal “Mane Vizaun Foun,” dan AFELDA. Penandatanganan kesepakatan dilakukan pada 2017 lalu. Proyek ini telah dilaksanakan sejak 2018 dan selesai pada 2021. Proyek dikerjakan selama 3 tahun.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!