DILI, 22 oktober 2021 (TATOLI)— Institut Dukungan Pengembangan Bisnis (IADE-Institut de Apoio Desenvolvimento Empresarial) melalui program Fasilitas Inkubasi Bisnis (FIN- Facilidade Incubação Negócio) memberikan bantuan dana operasional sebesar $113,400 dan peralatan kepada 19 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi (MKAE), Joaquim Amaral menjelaskan, program FIN adalah sebuah cara untuk membantu para UMKM yang memiliki inisiatif untuk mengerahkan ekonomi dalam negeri.
“Ini sangat penting karena mereka sudah memiliki pengalaman dan kita hanya membantu agar meningkatkan usaha mereka. Ini juga memberi contoh bagi kaum muda untuk melihat dan mengikuti apa yang sudah mereka lakukan,” jelas Joaquim di Kantor IADE, Mandarin, Dili, jumat ini.
Sementara itu, Direktur Eksekutif IADE, Filomeno Marcelino Belo mengatakan, proses mendapatkan dana ini melalui proposal yang diajukan UMKM dalam program FIN. IADE akan melakukan pengecekan dan UMKM akan membuat rencana bisnis sendiri yang akan menjamin produk yang mereka berikan memenuhi kriteria atau tidak.
Sebelumnya, ada 36 UMKM yang mengajukan proposal, namun hanya 19 yang berhasil diseleksi. Kriteria yang diberikan terdiri dari bisnis tersebut harus benar-benar ada, memiliki keunikan, berinovasi dan ada nilai jual agar nantinya bisa meningkatkan ekonomi mereka.
“Bantuan ini untuk memfasilitasi mereka memperbaiki kualitas dan sumber daya. Kita harap dalam dua tahun ke depan ke-19 UMKM ini dapat tetap bertahan dan memiliki perubahan yang baik selain meningkatkan produsen, namun juga memberi lapangan kerja,” jelas Filomeno.
Salah satu anggota UMKM dengan nama usaha Nheu Alovmy, Euclides Noronha yang berbisnis dalam bidang Guest House, menyampaikan terima kasih atas bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan usaha mereka.
“Dengan bantuan ini saya akan memperluas Guest House saya yang terletak di Bairo Formosa, karena sebelumnya hanya ada 13 kamar” jelasnya.
Menurut data dari IADE, ke-19 UMKM yang menerima bantuan dana sebesar $113,400 berasal dari delapan kotamadya berbeda seperti Dili, Manatuto, Baucau, Aileu, Ainaro, Lautem, Manufahi dan Viqueque.
UMKM di kotamadya Dili terdiri dari, Futus Furaq Unip Lda dengan usaha fashion bermotif tais ($5,235), Pasiensia de Mãe dengan usaha produksi tahu dan tempe ($6,000), Thalia Modista dengan usaha diversifikasi tais lokal ($6.300), Nheu Alovmy dengan usaha Guest House ($10.000); Fugonti Lda dengan usaha produksi film video TVC ($8.300).
Selanjutnya, Dep Lay Unip Lda dengan usaha Penjahit Alfaiate Bebonuk ($8.500), K2C original Lda dengan usaha Cafetaria ($4.300), NR Company dengan usaha Cafetaria dan Industri Kopi ($5.000), Piscium Azurium dengan usaha Cafetaria ($3.000), Mira Danapere dengan usaha Penjahit ($4.000), Noemio Caiseba Unip Lda dengan usaha ternak babi dan ayam ($11.765), Jupa Peji Udan Piska dengan usaha budidaya ikan Nila dan ikan Emas di Manatuto ($5.000), Romo Lima Enin dengan usaha Budidaya tanaman Kakao di Baucau ($11.500).
UMKM Aijivo dengan usaha mini restoran di Aileu ($4.400), Ribelo dengan usaha restoran di Ainaro ($5.000), Koperasi Lo’ud di Lautem ($5.000), Hibatirrokab Nunes dengan usaha ternak kerbau di Manufahi ($3.500), Fini foun dengan usaha budidaya tanaman Kakao di Viqueque ($3.300) dan Nudata dengan usaha budidaya buah Salak di Viqueque ($3.300).
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz