iklan

EKONOMI, POLITIK, KESEHATAN, DILI, Uncategorized

MTKI lakukan konsultasi nasional tentang undang-undang fortifikasi pangan

MTKI lakukan konsultasi nasional tentang undang-undang fortifikasi pangan

Wakil Menteri Pariwisata, Perdagangan, dan Perindustrian, Domingos Lopes Antunes. Foto TATOLI/Francisco Sony

DILI, 11 oktober 2021 (TATOLI)- Kementerian Pariwisata, Perdagangan, dan Perindustrian (MTKI) melakukan konsultasi nasional tentang undang-undang Fortifikasi Pangan dengan jajaran para menteri.

Wakil Menteri MTKI, Domingos Lopes Antunes mengatakan, konsultasi Nasional fortifikasi pangan bertujuan untuk menghimpun masukan dari seluruh entitas untuk mendapatkan temuan kontribusi besar-besaran pada aspek teknis mengacu pada nilai gizi yang dibutuhkan.

Menurutnya, penjabaran undang-undang fortifikasi pangan harus memastikan penyesuaian dengan Kementerian Kesehatan yang memberikan kontribusi maksimal pada aspek teknis.  Hal ini memastikan makanan harus dinilai pada kebersihan dan keamanan untuk konsumsi publik.

Ia pun mengapresiasi, Kementerian Pertanian dan Perikanan atas kerjasamanya dengan World Food Program (WFP) selama pelaksanaan program. Data menunjukkan bahwa diperlukan untuk semua kontribusi dalam melaksanakan tugas dan meningkatkan undang-undang fortifikasi pangan.

“Pemerintah berperan sebagai agen fasilitator, menyediakan infrastruktur dan merancang program untuk kesejahteraan masyarakat.  Pemerintah Timor-Leste (TL) melalui Dewan menteri  telah menyetujui penyesuaian TL pada gerakan global Scaling up Nutrition (SUN), yang memiliki 60 negara anggota,” jelas Wakil MTKI, di Hotel Timor, Dili, senin ini.

Country Director WFP di TL, Dageng Liu mengatakan pihaknya berdiri pada komitmen memberikan dukungan teknis dan saran untuk membantu pemerintah TL dalam meningkatkan makanan bergizi.

WFP menetapkan kebijakan untuk mendorong petani TL untuk mengintensifkan produk lokal dan memastikan makanan mengandung vitamin, mineral, karbohidrat dan nutrisi untuk meminimalkan angka malnutrisi di TL.

“WFP menyarankan untuk meningkatkan program makanan di dalam negeri untuk menghindari impor makanan yang kurang gizi dan berkontribusi untuk gizi buruk,” kata Dageng.

Reporter : Cidalia Fàtima

Editor      : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!